Comments

Jumat, 19 Oktober 2012

Mengenal OS Sabily



Assalamaualaikum Adik2 Kamus,. Anda mungkin sudah akrab dengan operating system seperti Windows, Ubuntu, Mac OS dan lain-lain. Tapi mungkin belum untuk yang satu ini yaitu Sabily Operating System. Sabily adalah sebuah operating system yang bersifat free alias gratis. Asal mula OS ini yaitu berasal dari Ubuntu yang kemudian dimodifikasi menjadi sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan pemakainya yang kebanyakan adalah umat muslim.

OS ini dikembangkan oleh komunitas relawan yang berasal dari seluruh penjuru dunia seperti Perancis, Tunisia, Mesir, Indonesia, dan lain-lain. Versi terbarinya yaitu Sabily 9.04 yang diberi nama kode "Taibah".Tampilan Sabily dianataranya sebagai berikut:







Perangkat lunak utamanya adalah:

1. Zekr dan Mus-haf Othman (Quran study tools)

2. Minbar dan Firefox-praytimes (aplikasi prayer times)

3. Monajat (aplikasi yang akan mengeluarkan popups prayers setiap beberapa waktu yang ditentukan)

4. Hijra (kalender islami) dan WebStrict (parental control tool)
Software lainnya:

1. OpenOffice (pengolah kata, spreasheet, presentasi)

2. Firefox (perambah web)

3. Pidgin (pesan instant)

4. F-spot (manajemen foto)

5. Gimp (program manipulasi gambar)

6. perangkat lunak multimedia lainnya (video/audio).

dan lain-lain.

Sabily tersedia dalam 3 versi yaitu:
Small version (935 MB), yang berisi Paket utama Sabily, aplikasi islami dan dukungan Arabic
Full version (1.4 GB), isinya seperti diatas dengan tambahan multimedia, paket edukasi dan tambahan lainnya.
Full version with recitations (2.8 GB) Isinya seperti paket full version dengan tambahan bacaan Qur’an dari Muhammad Siddiq al-Minshawi, Huzify, Sa’ad al-Ghamadi dan Mushary Rasyid Al-afasy
Silahkan menuju ke link berikut untuk mengetahui informasi tentang OS Sabily ini OS SABILY


APA JADINYA, JIKA PRESIDEN INDONESIA Seperti UMAR BIN KHATTAB ?



Sebagai seorang khalifah pengganti Abu bakar pada tahun 634 H kekuasaan islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).

Keberhasilan Umar bin Khattab dalam menaklukan imperium besar (Persia dan Romawi) tidak lepas dari sosoknya yang tegas, dan sangat bersahaja.
Berikut kami kisahkan beberapa contoh teladan dari Umar bin khattab.



HURMUZAN dan UMAR BIN KHATTAB

Dengan ditemani Anas Bin Malik, Hurmuzan datang dengan kebesaran dan kemegahannya. Dengan diikuti pemuka-pemuka terkenal dan seluruh anggota keluarganya, Hurmuzan memasuki Madinah dengan menampilkan keagungan dan kemuliaan seorang raja. Perhiasan yang bertatah permata melekat di dahi. Sementara mantel sutra yang mewah menutupi pundaknya.Sementara itu sebilah pedang bengkok dengan hiasan batu-batu mulia menggantung disabuknya. Ia bertanya-tanya dimana Amirul Mu’minin bertempat tinggal. Ia membayangkan bahwa Umar bin Khattab yang kemasyhurannya tersebar keseluruh dunia pasti tinggal di Istana yang sangat megah.

Sampai di Madinah mereka langsung menuju tempat kediaman Umar. Tetapi mereka diberitahu bahwa Umar sudah pergi ke Masjid sedang menerima delegasi dari Kufah. Mereka pun bergegas ke Masjid. Tetapi tidak juga bertemu Umar. Melihat rombongan itu, anak-anak di Madinah mengerti maksud kedatangan mereka. Lalu diberitahukan bahwa Amirul Mu’minin sedang tidur di beranda kanan masjid dengan menggunakan mantelnya sebagai bantal seorang diri. Betapa terkejutnya Hurmuzan, ketika ditunjukan bahwa Umar adalah lelaki yang berpakaian seadanya yang tidur di Masjid itu. Hurmuzan beserta rombongannya nyaris tak percaya, tetapi memang itulah kenyataannya.

Sambil berdecak kagum Hurmuzan mengatakan, “Engkau, wahai Umar, telah memerintah dengan adil, lalu engkau aman dan engkau pun bisa tidur dengan nyaman”.

TUNJANGAN UNTUK UMAR BIN KHATTAB

Tatkala ‘Umar ibn al-Khaththâb r.a. diangkat menjadi Khalifah, ditetapkanlah baginya tunjangan sebagaimana yang pernah diberikan kepada Khalifah sebelumnya, yaitu Abû Bakar r.a. Pada suatu saat, harga-harga barang di pasar mulai merangkak naik. Tokoh-tokoh Muhajirin seperti ‘Utsmân, ‘Alî, Thalhah, dan Zubair berkumpul serta menyepakati sesuatu. Di antara mereka ada yang berkata, “Alangkah baiknya jika kita mengusulkan kepada ‘Umar agar tunjangan hidup untuk beliau dinaikkan.Jika ‘Umar menerima usulan ini, kami akan menaikkan tunjangan hidup beliau.”‘

Alî kemudian berkata, “Alangkah bagusnya jika usulan seperti ini diberikan pada waktu-waktu yang telah lalu.”Setelah itu, mereka berangkat menuju rumah ‘Umar. Namun, Utsmân menyela seraya berkata, “Sebaiknya usulan kita ini jangan langsung disampaikan kepada ‘Umar. Lebih baik kita memberi isyarat lebih dulu melalui puteri beliau, Hafshah. Sebab, saya khawatir, ‘Umar akan murka kepada kita.”Mereka lantas menyampaikan usulan tersebut kepada Hafshah seraya memintanya untuk bertanya kepada ‘Umar, yakni tentang bagaimana pendapatnya jika ada seseorang yang mengajukan usulan mengenai penambahan tunjangan bagi Khalifah ‘Umar.“Apabila beliau menyetujuinya, barulah kami akan menemuinya untuk menyampaikan usulan tersebut. Kami meminta kepadamu untuk tidak menyebutkan nama seorang pun di antara kami,” demikian kata mereka.Ketika Hafshah menanyakan hal itu kepada ‘Umar, beliau murka seraya berkata, “Siapa yang mengajari engkau untuk menanyakan usulan ini?”Hafshah menjawab, “Saya tidak akan memberitahukan nama mereka sebelum Ayah memberitahukan pendapat Ayah tentang usulan itu.

Umar kemudian berkata lagi, “Demi Allah, andaikata aku tahu siapa orang yang mengajukan usulan tersebut, aku pasti akan memukul wajah orang itu.”Setelah itu, ‘Umar balik bertanya kepada Hafshah, istri Nabi saw., “Demi Allah, ketika Rasulullah saw. masih hidup, bagaimanakah pakaian yang dimiliki oleh beliau di rumahnya?”Hafshah menjawab, “Di rumahnya, beliau hanya mempunyai dua pakaian. Satu dipakai untuk menghadapi para tamu dan satu lagi untuk dipakai sehari-hari.”‘Umar bertanya lagi, “Bagaimana makanan yang dimiliki oleh Rasulullah?”Hafshah menjawab, “Beliau selalu makan dengan roti yang kasar dan minyak samin.”‘Umar kembali bertanya, “Adakah Rasulullah mempunyai kasur di rumahnya?”Hafshah menjawab lagi, “Tidak, beliau hanya mempunyai selimut tebal yang dipakai untuk alas tidur di musim panas. Jika musim dingin tiba, separuhnya kami selimutkan di tubuh, separuhnya lagi digunakan sebagai alastidur.”‘Umar kemudian melanjutkan perkataannya, “Hafshah, katakanlah kepada mereka, bahwa Rasulullah saw.

selalu hidup sederhana. Kelebihan hartanya selalu beliau bagikan kepada mereka yang berhak. Oleh karena itu, aku punakan mengikuti jejak beliau. Perumpamaanku dengan sahabatku—yaitu Rasulullah dan Abû Bakar—adalah ibarat tiga orang yang sedang berjalan. Salah seorang di antara ketiganya telah sampai di tempat tujuan, sedangkanyang kedua menyusul di belakangnya. Setelah keduanya sampai, yang ketiga pun mengikuti perjalanan keduanya. Ia menggunakan bekal kedua kawannya yangterdahulu. Jika ia puas dengan bekal yang ditinggalkan kedua kawannya itu, ia akan sampai di tempat tujuannya, bergabung dengan kedua kawannya yang telah tiba lebih dahulu. Namun, jika ia menempuh jalan yang lain, ia tidak akan bertemu dengan kedua kawannya itu di akhirat.”(Sumber: Târîkh ath-Thabarî, jilid I, hlm. 164).

UMAR r.a DAN RAKYAT YANG KELAPARAN

Suatu malam, Sang Khalifah menemukan sebuah gubuk kecil yang dari dalamnya nyaring terdengar suara tangis anak-anak. Umar mendekat dan memerhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu. Ia dapat melihat ada seorang ibu yang dikelilingi anak-anaknya.

Ibu itu kelihatan sedang memasak sesuatu. Tiap kali anak-anaknya menangis, sang Ibu berkata, “Tunggulah! Sebentar lagi makanannya akan matang.”

Selagi Umar memerhatikan di luar, sang ibu terus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan sebentar lagi akan matang.

Umar menjadi penasaran. Setelah memberi salam dan meminta izin, dia memasuki gubuk itu dan bertanya kepada sang ibu, "Mengapa anak-anak Ibu tak berhenti menangis?”

“Itu karena mereka sangat lapar,” jawab si ibu.

“Mengapa tidak ibu berikan makanan yang sedang Ibu masak sedari tadi itu?”

“Tidak ada makanan. Periuk yang sedari tadi saya masak hanya berisi batu untuk mendiamkan anak-anak. Biarlah mereka berpikir bahwa periuk itu berisi makanan. Mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur.”

“Apakah Ibu sering berbuat begini?” tanya Umar ingin tahu.

“Ya. Saya sudah tidak memiliki keluarga ataupun suami tempat saya bergantung. Saya sebatang kara,” jawab si ibu datar, berusaha menyembunyikan kepedihan hidupnya.

“Mengapa Ibu tidak meminta pertolongan kepada Khalifah? Sehingga beliau dapat menolong Ibu beserta anak-anak Ibu dengan memberikan uang dari Baitul Mal? Itu akan sangat membantu kehidupan ibu dan anak-anak,” nasihat Umar.

“Khalifah telah berbuat zalim kepada saya,” jawab si ibu.

“Bagaimana Khalifah bisa berbuat zalim kepada ibu?” sang Khalifah ingin tahu.

“Saya sangat menyesalkan pemerintahannya. Seharusnya ia melihat kondisi rakyatnya dalam kehidupan nyata. Siapa tahu, ada banyak orang yang senasib dengan saya.”

Umar berdiri dan berkata, “Tunggu sebentar, Bu. Saya akan segera kembali!”

Pada malam yang telah larut itu, Umar segera bergegas ke Madinah, menuju Baitul Mal. Ia segera mengangkat sekarung gandum yang besar di pundaknya. Abbas, sahabatnya membantu membawa minyak samin untuk memasak.

Maka, ketika Khalifah menyerahkan sekarung gandum yang besar kepada si ibu beserta anak-anaknya yang miskin, bukan main gembiranya mereka menerima bahan makanan dari lelaki yang tidak dikenal ini.

Umar berpesan agar ibu itu datang menemui Khalifah keesokan harinya untuk mendaftarkan dirinya dan anak-anaknya di Baitul Mal.
Setelah keesokan harinya, ibu dan anak-anaknya pergi untuk menemui Khalifah. Dan betapa sangat terkejutnya si ibu begitu menyaksikan bahwa lelaki yang telah menolongnya tadi malam adalah Khalifahnya sendiri, Khalifah Umar bin Khattab.
Segera saja si ibu minta maaf atas kekeliruannya yang telah menilai bahwa khalifahnya zalim terhadapnya. Namun Sang Khalifah tetap mengaku bahwa dirinyalah yang telah bersalah.

MENGGALI PARIT SEORANG DIRI

Umar bin Khattab tidak saja di kenal sebagai khalifah yang berwibawa, tapi juga sederhana dan merakyat. Untuk mengetahui keadaan rakyatnya, Umar tak segan-segan menyamar jadi rakyat biasa.

Ia sering berjalan-jalan ke pelosok desa seorang diri. Pada saat seperti itu tak seorang pun mengenalinya bahwa ia sesungguhnya kepala pemerintahan. Kalau ia menjumpai rakyatnya sedang kesusahan, ia pun segera memberi bantuan.

Umar sadar, apa yang ada di tangannya saat itu bukanlah miliknya melainkan milik rakyat. Untuk itu Umar melarang keras anggota keluarganya berfoya-foya. Ia selalu berhemat dalam menggunakan keperluannya sehari-hari. Karena hematnya, untuk menggunakan lampu saja keluarga amirulmukminin ini amat berhati-hati. Lampu minyak itu baru dinyalakan bila ada pembicaraan penting. Jika tidak, lebih baik tidak pakai lampu.

“Anak-anakku, lebih baik kita bicara dalam gelap. Sebab, minyak yang digunakan untuk menyalakan lampu ini milik rakyat!” sahut khalifah ketika anaknya ingin bicara di tengah malam.

Dalam hidupnya, Umar senantiasa memegang teguh amanat yang diembankan rakyat di pundaknya. Pribadi Umar yang begitu mulia terdengar dimana-mana. Seluruh rakyat sangat menghormatinya. Rupanya, cerita tentang keagungan Khalifah Umar ini terdengar pula oleh seorang raja negara tetangga. Raja tertarik dan ingin sekali bertemu dengan Umar.

Maka pada suatu hari dipersiapkanlah tentara kerajaan untuk mengawalnya berkunjung ke pemerintahan Umar. Ketika raja itu sampai di gerbang kota Madinah, dilihatnya seorang lelaki sedang sibuk menggali parit dan membersihkan got di pinggir jalan. Lalu, di panggilnya laki-laki itu.

“Wahai saudaraku!” seru raja sambil duduk di atas pelana kuda kebesarannya.

“Bisakah kau menunjukkan di mana letak istana dan singgasana Umar?” tanyanya kemudian. Lelaki itu segera menghentikan pekerjaannya. Lalu, ia memberi hormat.

“Wahai Tuan, Umar manakah yang Tuan maksudkan?” si penggali parit balik bertanya.” Umar bin Khattab kepala pemerintahan kerajaan Islam yang terkenal bijaksana dan gagah berani,” kata raja. Lelaki penggali parit itu tersenyum. “Tuan salah terka. Umar bin Khattab kepala pemerintahan Islam sebenarnya tidak punya istana dan singgasana seperti yang tuan duga. Ia orang biasa seperti saya,” terang si penggali parit,”.

“Ah benarkah? Mana mungkin kepala pemerintahan Islam yang terkenal agung seantero negeri itu tak punya istana?” raja itu mengerutkan dahinya.

“Tuan tidak percaya? Baiklah, ikuti saya,” sahut penggali parit itu.

Lalu diajaknya rombongan raja itu menuju “istana” Umar. Setelah berjalan menelusuri lorong-lorong kampung, pasar, dan kota, akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah sederhana. Diajaknya tamu kerajaan itu masuk dan dipersilakannya duduk. Penggali parit itu pergi ke belakang dan ganti pakaian. Setelah itu ditemuinya tamu kerajaan itu. “Sekarang antarkanlah kami ke kerajaan Umar!”kata raja itu tak sabar.

Penggali parit tersenyum. “Tuan raja, tadi sudah saya katakan bahwa Umar bin Khattab tidak mempunyai kerajaan. Bila tuan masih juga bertanya di mana letak kerajaan Umar itu, maka saat ini juga tuan-tuan sedang berada di dalam istana Umar!”

Hah?!” Raja dan para pengawalnya terbelalak. Tentu saja mereka terkejut. Sebab, rumah yang di masukinya itu tidak menggambarkan sedikitpun sebagai pusat kerajaan. Meski rumah itu tampak bersih dan tersusun rapi, namun sangat sederhana.

Rupanya raja tak mau percaya begitu saja. Ia pun mengeluarkan pedangnya. Lalu berdiri sambil mengacungkan pedangnya.

“Jangan coba-coba menipuku! Pedang ini bisa memotong lehermu dalam sekejap!” ancamnya melotot.

Penggali parit itu tetap tersenyum. Lalu dengan tenangnya, ia pun berdiri.” Di sini tidak ada rakyat yang berani berbohong. Bila ada, maka belum bicara pun pedang telah menebas lehernya. Letakkanlah pedang Tuan. Tak pantas kita bertengkar di istana Umar,” kata penggali parit. Dengan tenang ia memegang pedang raja dan memasukkannya kembali pada sarungnya.

Raja terkesima melihat keberanian dan ketenangan si penggali parit. Antara percaya dan tidak, dipandanginya wajah penggali parit itu. Lantas, ia menebarkan kembali pandangannya menyaksikan “istana” Umar itu. Muncullah pelayan-pelayan dan pengawal-pengawal untuk menjamu mereka dengan upacara kebesaran. Namun, raja itu belum juga percaya.

“Benarkah ini istana Umar?”tanyanya pada pelayan-pelayan.

“Betul, Tuanku, inilah istana Umar bin Khattab,” jawab salah seorang pelayan.

“Baiklah,” katanya. Raja memang harus mempercayai ucapan pelayan itu.

“Tapi, dimanakah Umar? Tunjukkan padaku, aku ingin sekali bertemu dengannya dan bersalaman dengannya!” ujar sang raja.

Dengan sopan pelayan itu pun menunjuk ke arah lelaki penggali parit yang duduk di hadapan raja.” Yang duduk di hadapan Tuan adalah Khalifah Umar bin Khattab” sahut pelayan itu.

“Hah?!” Raja kini benar-benar tercengang. Begitu pula para pengawalnya.

“Jad…jadi, anda Khalifah Umar itu…?” tanya raja dengan tergagap.

Si penggali parit mengangguk sambil tersenyum ramah.

“Sejak kita pertemu pertama kali di pintu gerbang kota Madinah, sebenarnya Tuan sudah berhadapan dengan Umar bin Khattab!” ujarnya dengan tenang.

Kemudian raja itu pun langsung menubruk Umar dan memeluknya erat sekali. Ia sangat terharu bahkan menangis melihat kesederhanaan Umar. Ia tak menyangka, Khalifah yang namanya disegani di seluruh negeri itu, ternyata rela menggali parit seorang diri di pinggir kota.

Sejak itu, raja selalu mengirim rakyatnya ke kota Madinah untuk mempelajari agama Islam.

MAKANAN ENAK UNTUK KHALIFAH

Kisah Umar bin Khattab bisa menjadi cermin bagi kita. Ketika Utbah bin Farqad, Gubernur Azerbaijan, di masa pemerintahan Umar bin Khattab disuguhi makanan oleh rakyatnya. Kebiasaan yang lazim kala itu. Dengan senang hati gubernur menerimanya seraya bertanya “Apa nama makanan ini?”. “Namanya Habish, terbuat dari minyak samin dan kurma”, jawab salah seorang dari mereka.

Sang Gubernur segera mencicipi makanan itu. Sejenak kemudian bibirnya menyunggingkan senyum. “Subhanallah” Betapa manis dan enak makanan ini. Tentu kalau makanan ini kita kirim kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab di Madinah dia akan senang, ujar Utbah.

Kemudian ia memerintahkan rakyatnya untuk membuat makanan dengan kadar yang diupayakan lebih enak. Setelah makanan tersedia, sang gubenur memerintahkan anak buahnya untuk berangkat ke madinah dan membawa habish untuk Khaliofah Umar bin Khattab. Sang khalifahsegera membuka dan mencicipinya. “Makanan Apan ini?” tanya Umar.

“Makanan ini namanya Habish. Makanan paling lezat di Azerbaijan,” jawab salah seorang utusan.

“Apakah seluruh rakyat Azerbaijan bia menikmati makanan ini?’, tanya Umar lagi.

“Tidak. tidak semua bisa menikmatinya”, jawab utusan itu gugup

Wajah Khalifah langsung memerah pertanda marah. Ia segera memrintahkan kedua utusan itu untuk membawa kembali habish ke negrinya. Kepada Gubernurnya ia menulis surat “………makanan semanis dan seselezat ini bukan dibuat dari uang ayah dan ibumu. Kenyangkan perut rakyatmu dengan makanan ini sebelum engkau mengenyangkan perutmu”

UMAR r.a DIMATA PEMIMPIN NASRANI

Berita kedatangan bala bantuan kepada pasukan Muslim yang tengah mengepung kota membuat pasukan dan warga Kristen dan Yahudi yang berdiam di dalam kota menjadi ciut. Mengingat kedudukan Yerusalem sebagai kota suci, sebenarnya pasukan Muslim enggan menumpahkan darah di kota itu. Sementara kaum Kristen yang mempertahankan kota itu juga sadar mereka tidak akan mampu menahan kekuatan pasukan Muslim. Menyadari memperpanjang perlawanan hanya akan menambah penderitaan yang sia-sia bagi penduduk Yerusalem, maka Patriarch Yerusalem, Uskup Agung Sophronius mengajukan perjanjian damai. Permintaan itu disambut baik Panglima Amru bin Ash, sehingga Yerusalem direbut dengan damai tanpa pertumpahan darah setetespun.

Walaupun demikian, Uskup Agung Sophronius menyatakan kota suci itu hanya akan diserahkan ke tangan seorang tokoh yang terbaik di antara kaum Muslimin, yakni Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu. Sophronius menghendaki agar Amirul Mukminin tersebut datang ke Yerusalem secara pribadi untuk menerima penyerahan kunci kota suci tersebuit. Biasanya, hal ini akan segera ditolak oleh pasukan yang menang. Namun tidak demikian yang dilakukan oleh pasukan Muslim. Bisa jadi, warga Kristen masih trauma dengan dengan peristiwa direbutnya kota Yerusalem oleh tentara Persia dua dasawarsa sebelumnya di mana pasukan Persia itu melakukan perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan juga penajisan tempat-tempat suci. Walau orang-orang Kristen telah mendengar bahwa perilaku pasukan kaum Muslimin ini sungguh-sungguh berbeda, namun kecemasan akan kejadian dua dasawarsa dahulu masih membekas dengan kuat. Sebab itu mereka ingin jaminan yang lebih kuat dari Amirul Mukminin.

Panglima Abu Ubaidah memahami psikologis penduduk Yerusalem tersebut. Ia segera meneruskan permintaan tersebut kepada Khalifah Umar r.a. yang berada di Madinah. Khalifah Umar segera menggelar rapat Majelis Syuro untuk mendapatkan nasehatnya. Utsman bin Affan menyatakan bahwa Khalifah tidak perlu memenuhi permintaan itu karena pasukan Romawi Timur yang sudah kalah itu tentu akhirnya juga akan menyerahkan diri. Namun Ali bin Abi Thalib berpandangan lain. Menurut Ali, Yerusalem adalah kota yang sama sucinya bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi, dan sehubungan dengan itu, maka akan sangat baik bila penyerahan kota itu diterima sendiri oleh Amirul Mukminin. Kota suci itu adalah kiblat pertama kaum Muslimin, tempat persinggahan perjalanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam pada malam hari ketika beliau ber-isra’ dan dari kota itu pula Rasulullah ber-mi’raj. Kota itu menyaksikan hadirnya para anbiya, seperti Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Isa. Umar akhirnya menerima pandangan Ali dan segera berangkat ke Yerusalem. Sebelum berangkat, Umar menugaskan Ali untuk menjalankan fungsi dan tugasnya di Madinah selama dirinya tidak ada.

Kepergian Khalifah Umar hanya ditemani seorang pelayan dan seekor unta yang ditungganginya bergantian. Ketika mendekati Desa Jabiah di mana panglima dan para komandan pasukan Muslim telah menantikannya, kebetulan tiba giliran pelayan untuk menunggang unta tersebut. Pelayan itu menolak dan memohon agar khalifah mau menunggang hewan tersebut. Tapi Umar menolak dan mengatakan bahwa saat itu adalah giliran Umar yang harus berjalan kaki. Begitu sampai di Jabiah, masyarakat menyaksikan suatu pemandangan yang amat ganjilyang belum pernah terjadi, ada pelayan duduk di atas unta sedangkan tuannya berjalan kaki menuntun hewan tunggangannya itu dengan mengenakan pakaian dari bahan kasar yang sangat sederhana. Lusuh dan berdebu, karena telah menempuh perjalanan yang amat jauh.

Di Jabiah, Abu Ubaidah menemui Khalifah Umar. Abu Ubaidah sangat bersahaya, mengenakan pakaian dari bahan yang kasar. Khalifah Umar amat suka bertemu dengannya. Namun ketika bertemu dengan Yazid bin Abu Sofyan, Khalid bin Walid, dan para panglima lainnya yang berpakaian dari bahan yang halus dan bagus, Umar tampak kurang senang karena kemewahan amat mudah menggelincirkan orang ke dalam kecintaan pada dunia.

Kepada Umar, Abu Ubaidah melaporkan kondisi Suriah yang telah dibebaskannya itu dari tangan Romawi Timur. Setelah itu, Umar menerima seorang utusan kaum Kristen dari Yerusalem. Di tempat itulah Perjanjian Aelia (istilah lain Yerusalem) dirumuskan dan akhirnya setelah mencapai kata sepakat ditandatangani. Berdasarkan perjanjian Aelia itulah Khalifah Umar r.a. menjamin keamanan nyawa dan harta benda segenap penduduk Yerusalem, juga keselamatan gereja, dan tempat-tempat suci lainnya. Penduduk Yerusalem juga diwajibkan membayar jizyah bagi yang non-Muslim. Barang siapa yang tidak setuju, dipersilakan meninggalkan kota dengan membawa harta-benda mereka dengan damai. Dalam perjanjian itu ada butir yang merupakan pesanan khusus dari pemimpin Kristen yang berisi dilarangnya kaum Yahudi berada di Yerusalem. Ketentuan khusus ini berangsur-angsur dihapuskan begitu Yerusalem berubah dari kota Kristen jadi kota Muslim.

Perjanjian Aeliasecara garis besar berbunyi: “Inilah perdamaian yang diberikan oleh hamba Allah ‘Umar, Amirul Mukminin, kepada rakyat Aelia: dia menjamin keamanan diri, harta benda, gereja-gereja, salib-salib mereka, yang sakit maupun yang sehat, dan semua aliran agama mereka. Tidak boleh mengganggu gereja mereka baik membongkarnya, mengurangi, maupun menghilangkannya sama sekali, demikian pula tidak boleh memaksa mereka meninggalkan agama mereka, dan tidak boleh mengganggu mereka. Dan tidak boleh bagi penduduk Aelia untuk memberi tempat tinggal kepada orang Yahudi.”

Setelah itu, Umar melanjutkan perjalanannya ke Yerusalem. Lagi-lagi ia berjalan seperti layaknya seorang musafir biasa. Tidak ada pengawal. Ia menunggang seekor kuda yang biasa, dan menolak menukarnya dengan tunggangan yang lebih pantas.

Di pintu gerbang kota Yerusalem, Khalifah Umar disambut Patriarch Yerusalem, Uskup Agung Sophronius, yang didampingi oleh pembesar gereja, pemuka kota, dan para komandan pasukan Muslim. Para penyambut tamu agung itu berpakaian berkilau-kilauan, sedang Umar hanya mengenakan pakaian dari bahan yang kasar dan murah. Sebelumnya, seorang sahabat telah menyarankannya untuk mengganti dengan pakaian yang pantas, namun Umar berkata bahwa dirinya mendapatkan kekuatan dan statusnya berkat iman Islam, bukan dari pakaian yang dikenakannya. Saat Sophronius melihat kesederhanaan Umar, dia menjadi malu dan mengatakan, “Sesungguhnya Islam mengungguli agama-agama manapun.”

Di depan The Holy Sepulchure (Gereja Makam Suci Yesus), Uskup Sophronius menyerahkan kunci kota Yerusalem kepada Khalifa Umar r.a. Setelah itu Umar menyatakan ingin diantar ke suatu tempat untuk menunaikan shalat. Oleh Sophronius, Umar diantar ke dalam gereja tersebut. Umar menolak kehormatan itu sembari mengatakan bahwa dirinya takut hal itu akan menjadi preseden bagi kaum Muslimin generasi berikutnya untuk mengubah gereja-gereja menjadi masjid. Umar lalu dibawa ke tempat di mana Nabi Daud Alaihissalam konon dipercaya shalat dan Umar pun shalat di sana dan diikuti oleh umat Muslim. Ketika orang-orang Romawi Bizantium menyaksikan hal tersebut, mereka dengan kagum berkata, kaum yang begitu taat kepada Tuhan memang sudah sepantasnya ditakdirkan untuk berkuasa. “Saya tidak pernah menyesali menyerahkan kota suci ini, karena saya telah menyerahkannya kepada ummat yang lebih baik …,” ujar Sophronius.

Umar tinggal beberapa hari di Yerusalem. Ia berkesempatan memberi petunjuk dalam menyusun administrasi pemerintahan dan yang lainnya. Umar juga mendirikan sebuah masjid pada suatu bukit di kota suci itu. Masjid ini sekarang disebut sebagai Masjid Umar. Pada upacara pembangunan masjid itu, Bilal r.a. – bekas budak berkulit hitam yang sangat dihormati Khalifah Umar melebihi dirinya – diminta mengumandangkan adzan pertama di bakal tempat masjid yang akan didirikan, sebagaimana adzan yang biasa dilakukannya ketika Rasulullah masih hidup. Setelah Rasulullah saw wafat, Bilal memang tidak mau lagi mengumandangkan adzan. Atas permintaan Umar, Bilal pun melantunkan adzan untuk menandai dimulainya pembangunan Masjid Umar. Saat Bilal mengumandangkan adzan dengan suara yang mendayu-dayu, Umar dan kaum Muslimin meneteskan air mata, teringat saat-saat di mana Rasulullah masih bersama mereka. Ketika suara adzan menyapu bukit dan lembah di Yerusalem, penduduk terpana dan menyadari bahwa suatu era baru telah menyingsing di kota suci tersebut.

Anda Sedekah, Anda Berkah (kisah nyata pengusaha sukses)

H. A Pramono, bos Ayam Bakar Mas Mono (ABMM) mengungkapkan salah satu kunci sukses usahanya. pemilik 20 outlet ABMM di Jakarta dan Bogor ini mengaku sudah biasa membuktikan janji Allah SWT melipatgandakan sedekah dengan 10 X lipat hingga 700 X lipat.

Bermula dari seorang office boy disebuah perusahaan swasta Jakarta, pria asal Madiun, Jawa Timur itu mencoba menaklukkan ibu kota. tak betah jadi orang suruhan, Mas Mono yang kini berusia 36 tahun kemudian keluar dan memilih jadi penjual gorengan dari sekolah ke sekolah sekitar Tebet Jaksel hasilnya sehari paling mentok Rp.20 ribu.

Terbakar semangat untuk mengubah nasib, enam bulan setelah menjadi tukang gorengan, Ia banting stir. Ia menggelar lapak di seberang Universitas Sahid Jaksel, dan mulai jualan ayam bakar.

Dengan penuh kesabaran dan keuletan, digelutinya profesi baru tersebut. dari 5 ekor perhari menjadi 20, 30 sampai 80 ekor. tiba-tiba lapaknya kena gusur untuk dijadiakan POM bensin.

Menyadari cobaan adalah bagian dari jalan sukses, Mas Mono kembali bangkit dan berjualan di tempat lain. ketika usaha mulai bangkit kembali, cobaan menghantam, usahanya nyaris bangkrut karena wabah flu burung yang melanda Indonesia. Namun Ia sadar bahwa setiap ikhtiar pasti ada ujiannya sebelum meraih kesuksesan. maka ia jalani terus usahanya sambil menigkatkan amal ibadah, misalnya setiap 10 % keuntungan dijadikan dana sosial. ABMM pun memberi korting 100 % untuk pelanggan yang berkunjung tepat di hari kelahirannya.

Menyimak uraian Ust.Yusuf Mansyur tentang sedekah, Mas Mono tercerahkan bahwa sedekah bukan sekedar zakat (sedekah wajib). BOS ABMM pun giat bersedekah, termasuk mendukung program PPPA Daarul Quran.

Hasilnya, seperti yang dia katakan, Sedekah top tenan. kini, selain mengelola 20 outlet ABMM yang berpusat di Tebet 57 Jakarta Selatan, Mas Mono juga mengembangkan bisnisnya ke usaha lain seperti catering dan warung Bakso Moncrot. salah satu klien cateringnya adalah sebuha perusahaan TV swasta nasional.

Peraih berbagai penghargaan di bidang kewirausahaan UKM (usaha kecil menengah) ini, sangat mendukung sedekah produktif yang digemakan PPPA Daruul Quran.

semoga kita bisa belajar dari Mas Mono. Maha benar Allah

MERAIH REJEKI LEWAT INFAQ DAN SEDEKAH DENGAN IKHLAS DAN JUJUR

“Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah…bertambah…be

rtambah… (HR. Al Tirmidzi)
“Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya dan baginya pahala yang mulia. (QS. Al Hadiid 57:11)

“…dan (janganlah kamu takut kepada kemiskinan karena membelanjakan harta kepada Allah)… (QS. Al Baqarah 2:245)

Kami tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai… (QS. Ali Imran 3:92)

“Ingatlah kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah Yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya)… (QS. Muhammad 38)

“Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama ia menolong saudaranya (HR. Muslim)

Perbanyaklah SEDEKAH, karena di dalamnya terdapat KHASIAT :

1. Menyembuhkan berbagai macam penyakit

2. Melampangkan rezeki

3. Menjauhkan diri dari segala macam kesulitan dan masalah

4. Diselamatkan dari segala keburukan

5. Menenangkan hati dan jiwa

Keajaiban Sedekah Pada Anak Yatim

pada tanggal 7 desember 2008, saya mengikuti ujian cpns kabupaten batang. Pada saat itu saya sedang menderita sakit fisik maupun sakit batin…………………

……. sakit fisik karena saya sedang berada di puncak flu berat, sakit batin karena saya baru saja tertekan karena gagal dalam wawancara departemen kelautan dan perikanan di sidoarjo………..
sore hari pada h-1 sebelum hari ujian, saya sudah berada di tempat ujian, selain untuk memeriksa ruang ujian, sekalian saya menginap di masjid kompleks ujian di SMK Nusantara Batang……… ternyata kompleks SMK Batang merupakan kompleks pendidikan yang menyatu dengan asrama yatim piatu……… agak kikuk juga sich waktu pertama kali sholat maghrib dan isya di sana………..habis penampilanku kayak orang udik……………hihihi.……….
waktu terus berlalu dan kemudian tibalah saatnya untuk mencoba memejamkan mata……sambil membunuh kesepian dengan sms-an dengan gadis pujaan……….hehehe…kebetulan waktu itu malam minggu dan saya sendirian menginap di masjid tersebut……..karena peserta yang lain pada membooking hotel di pekalongan sampai kabarnya hotel/penginapan2 di sana penuh……tapi tidak apa-apa, sudah saya tekati (bertekad) dari rumah bahwa sebelum berhasil memang harus laku prihatin (bersusah payah) dulu……………….
kemudian pada sekitar jam sembilan ada ibu beserta beberapa orang anak wanita menghampiri saya dan menyapa sambil membuka kunci masjid supaya saya tidur di dalam saja…………………di luar dingin katanya………….subhanallah……………….ibu ini sama sekali tidak menaruh curiga pada saya (nggak seperti kebanyakan orang jaman sekarang yang curigaan). akhirnya saya pun memindahkan tas bawaan saya ke dalam………dan kemudian mengobrol dengan seorang anak laki-laki yang kerap menginap di masjid tersebut, tak lupa, Bapak takmir masjid tersebut- saya lupa namanya- Bapak dari seorang pengusaha catering besar di Batang (semoga cateringnya makin laris ya………….) menghampiri dan menyapa saya untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul.
Dari obrolan itulah baru saya ketahui bahwa kompleks SMK Nusantara tersebut menjadi satu dengan asrama anak yatim………………………………subhanallah……ternyata mereka pengertian sama saya dengan membukakan pintu masjid dan menyuruh saya masuk ke dalam masjid dan menyuruh tidur di dalam…………………….semoga Allah merahmati mereka. coba kalo saya menginap di kompleks perumahan orang borju, dah pasti saya diusir…………..hehehe….
singkat cerita selangkah kemudian saya mencoba memejamkan mata di dalam masjid,tapi tidak bisa karena saya justru sedang mengalami puncak flu berat yang saya alami………….hidung saya meler………..bersin keras………..dsb. saya sudah pasrah dengan ujian saya esok dengan kondisi yang kurang memungkinkan tersebut. sampai pada suatu pagi, saya mencoba sedikit mencari udara segar pagi hari setelah subuh sambil cari makan, tetapi makanan tersebut bukan untuk saya………tapi saya bungkus untuk saya berikan pada anak yatim di sana…….
singkat cerita kemudian, saya berterimakasih dengan bapak takmir masjid tersebut , sambil menyerahkan amplop 20 ribu kepada bapak takmir tersebut……untuk kesejahteraan masjid saya bilang……….tapi bapak tersebut menolaknya…….saya tetap bersikeras dan memaksa bapak tersebut untuk menerima uangnya………bukan untuk bapak tersebut, melainkan untuk kesejahteraan masjid (bapak tersebut udah kaya kok…………..orderan cateringnya udah menguasai kota pekalongan segala……hehehe). Akhirnya Bapak tersebut bilang ke saya: ” berikan saja uangnya kepada anak-anak yatim itu……………pasti barokah”. saya tambah semangat, lha wong mereka anak yatim, kekasih Allah, dan saya mempercayai betul ucapan bapak tadi. Dengan semangat 45 saya berikan saja nasi bungkus dan uang 20 ribu tadi kepada anak yatim tersebut.
cerita berikutnya berlanjut ke ujian………
saat ujian saya betul2 tersiksa dengan kondisi tubuh saya yang masih mengalami flu berat tersebut……….selama di ruang ujian, saya selalu slendap-slendup (nggak tau bahasa betawinya akh………., keseringan baca the jakarta post sih, jadi kurang bisa mengartikan ke bahasa gaul hehehe…) karena hidung saya terus meler. akhirnya saya tidak bisa mengerjakan soal dengan maksimal. berikut persentasinya:
1. Mengerjakan soal dengan yakin = sekitar 15-20 persen
2. Mengerjakan soal dengan setengah yakin=60 persen
3. Mengerjakan soal dengan sangat nggak yakin= 10 persen.
4. mengerjakan soal dengan awur-awuran (sama sekali hanya menebak) = 15 persen.
akhirnya saya hanya pasrahkan saja hasilnya………….Pikiran rasional saya mengatakan bahwa peluang saya kecil sekali.
cerita berikutnya………..
teman saya yang baru saja berhasil lolos seleksi cpns di depkeu mengajak saya untuk bersenang-senang merayakan kelolosannya dengan menginap di hotel berbintang di kawasan malioboro yogya………..tapi saya tolak, karena jelas nggak barokah…….sebagai gantinya saya mengusulkan agar membagi sedekah saja kepada kalangan nggak mampu. Kemudian kami sepakat dan beberapa hari kemudian kami meluncur ke kawasan kota lama Semarang untuk membagikan nasi bungkus kepada para tukang becak disana……………dan masya Allah…….inilah realita kemiskinan yang selama ini tidak pernah saya lihat, banyak kakek-kakek yang masih menjajakan tenaganya menarik becak untuk mencari sesuap nasi………..di tengah guyuran hujan dan genangan banjir…………..masya Allah………selama ini saya hanya bisa bersenang-senang dan buta terhadap masalah ini……kalaupun saya mendengar kemiskinan yang amat sangat, itu hanya saya saksikan di TV dan Koran, lha wong kenyataannya penjualan motor di negara kita naik terus, dan motor teman saya selalu baru-baru.
Pada waktu itulah dibukakan mata saya bahwa kemiskinan dan kesenjangan tidak hanya ada di TV, tapi betul2 di depan mata kita…………..di sekeliling kita……………saudaraku.
Pada sekitar tanggal 28 desember, saya melamun di tangga pintu utama masjid baiturahman semarang……………..memikirkan jodoh dan pekerjaan……….saat itulah saya didatangi dua pengemis cilik……langsung saja mereka berdua saya beri masing-masing Rp.500, pengemis kedua, gadis kecil lalu bilang ke saya kalau dia mendoakan saya supaya saya dapat rejeki banyak…………..langsung saja saya terloncat kegirangan………..karena saya baru saja membayangkan dapat istri cantik. Ah, siapa tahu habis ini saya dapet jodo cantik…………….dan kemudian……………….

Seiring waktu berlalu tanggal 31 Desember pagi kakak saya menelepon, dan katanya saya masuk dan ketrima. Langsung saja saya berteriak alhamdulillah……..histeris……..dan langsung meluncur membeli Jawa Pos terbitan hari itu yang dijual agak mahal karena ada info pengumuman seleksi pengadaan CPNS. Segera saja saya membuka halaman pengumuman Pengadaan CPNS Kabupaten Batang tahun 2008 untuk formasi arsiparis, nomor 2, dengan nama BAGUS PRIYATMOKO. Alhamdulillah………….ya Allah.
ya Rob……………terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu……………….…..dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu…………….……………………..……………………..…….Rob……………terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu……………….…..dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu…………….……………………..……………………..…….

Kekuatan Sedekah Rp 5000 Membawa Anugrah Hidup

Saya lupa tepatnya tanggal berapa di mana dan jam berapa, tapi yang pasti itu jam setelah maghrib dan di daerah rawamangun, Jakarta

Waktu itu saya sedang mencari ATM (Anjungan Teller Mandiri) Bank Mandiri, bersama pacar saya dia yang menyetir mobil. Kebetulan ATM itu berada di tempat yang mengharuskan memotong jalur lawan arah, kira-kira begini deh

Sebenarnya tidak sulit untuk memotong jalur seperti itu walau dalam keadaan jalan yang agak macet, tapi pacar saya tidak lebih hati-hati untuk melihat situasi, jadilah dia menyerempet mobil orang. Pintu kanan mobil pacar saya pun bengkok cukup parah dan sangat terlihat pada pintu belakangnya, sedangkan mobil yang diserempet cuma lecet.

Berdebat-berdebat antar kedua pemilik mobil jauh di luar sana, entah mereka nego apaan saya nggak ngerti karena saya nungguin di dalam mobil abisnya bingung. Akhirnya pacar saya masuk ke mobil dan meminjam uang saya untuk ganti rugi pada orang yang diserempet nasib..

Akhirnya saya mengambil uang di ATM dan memberikannya (meminjamkan ) pada pacar saya. Setelah pacar saya pergi untuk memberikan uang tersebut pada orang-yang mobilnya diserempet- itu, ada seorang ibu-ibu menghampiri saya. Ibu itu meminta saya untuk memberikan sumbangan untuk panti asuhan yang dikelola suatu yayasan. Saya pertamanya bingung, ini kena lagi kena susah kenapa ada orang minta sumbangan:?: Dan tiba-tiba saya pun teringat cerita guru les saya dulu, kalau dia pernah mendapat berkah dengan bersedekah disaat susah. Akhirnya saya menyumbang Rp5.000 atas nama pacar saya.

Sekitar 5 menit setelah ibu itu pergi, pacar saya pun kembali dengan wajah stress. Permasalahan antar pemilik mobil memang sudah selesai, tapi permasalahan pacar saya belum selesai karena mobil itu bukan benar-benar milik dia tapi punya mamanya. Makanya dia pun stress membayangkan mamanya yang memarahi dia nantinya. Saya pun berusaha menenangkan walau dia masih aja stress.

Esoknya saya menanyakan pada pacar saya apakah dia sudah dimarahi atau belum. Pacar saya malah tertawa dengan aneh karena ternyata orang rumahnya termasuk mamanya nggak ada yang sadar kalau pintu belakang ada yang bengkok! Saya bingung dan bertambah bingung karena pacar saya bilang mobilnya saat itu sedang dibawa mamanya pergi ke puncak bersama papanya. Alhasil pacar saya tidak jadi stress dan malah bingung kenapa tidak ada yang sadar. Sekitar 2 hari kemudian, mamanya sudah pulang dan saya kembali menanyakan bagaimana akhirnya pada pacar saya lewat telepon. Pacar saya kembali tertawa karena ternyata mamanya belum sadar juga. Saya pun ikutan bingung.

3 hari kemudian barulah bengkok mobil itu ketahuan. Saya mengetahuinya ketika saya menanyakan pada pacar saya lagi. Dan dia pun tidak dimarahi seperti bayangan dia sebelumnya. Mamanya hanya mengomel sebentar dan berlalu layaknya tidak ada kejadian apa-apa.

Saya takjub, , dan bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu. Padahal bengkok mobil itu bisa terlihat walau dari jauh sekalipun. Tapi kenapa bisa nggak ketahuan selama 5 hari?

5 hari? Akhirnya saya mengingat-ingat kembali kalau saya menyumbangkan uang Rp5.000 pada ibu-ibu yayasan panti asuhan pada hari kejadian 5 hari sebelumnya. Saya berpikir, apakah itu kekuatan dari jumlah yang saya sumbangkan atas nama pacar saya? Atau hanya kebetulan belaka? Entahlah, memang cepat atau lambat pintu yang bengkok itu akan ketahuan juga, tapi saya rasa ketidaksadaran itu bukan kebetulan . Mungkin itu memang kekuatan dari sedekah itu sehingga menutup mata orang rumah pacar saya untuk menyadari akan bengkoknya pintu. Saya jadi berpikir kalau saya waktu itu nyumbang Rp50.000, mungkin tidak akan ketahuan 10 hari kali ya.

Yah, dari sini saya mendapat hikmah dari sini, bahwa di saat susah sekalipun jangan pernah tinggalkan sedekah. Karena sedekah akan membawa keberuntungan dan berkah.

Nanti Saya Akan Sedekah…Pak Kyai….!!

Malam itu di sebuah pesantren yatim-piatu di Jawa Timur seorang Pengusaha datang bersilaturahmi ke Kyai pengasuh pesantren. Dia memang mempunyai yang ingin coba dibagi dengan Pak Kyai. Sejurus kemudian berlangsunglah pembicaraan antara keduanya.
“Pak Kyai, saya datang ke sini mau minta bantu doa agar hajat saya dikabulkan oleh Allah SWT.” ujar si Pengusaha.
“Memangnya saudara sedang punya hajat apa?” tanya Pak Kyai ringan.
“Begini Pak Kyai …, saya ini punya usaha di bidang migas. Saya sedang ikut tender di Riau. Doakan agar saya bisa menang tender…!” jelas si Pengusaha.
“Hmmmmm….” Pak Kyai hanya bergumam tanpa sedikit pun memberi tanggapan.
Entah apa gerangan, mungkin untuk meyakinkan Pak Kyai, tiba-tiba si Pengusaha menambahkan, “Tolong doakan saya dalam tender ini Pak Kyai, insya Allah seandainya saya menang tender, pasti saya akan bersedekah ke pesantren ini!”
Dahi Pak Kyai berkernyit mendengarnya. Raut muka beliau terlihat sepertinya agak tersinggung dengan pernyataan si Pengusaha.
Menanggapi pernyataan si Pengusaha, Pak Kyai yang asli Madura bertanya, “Sampeyan hapal surat Al-Fatihah…?!” Si Pengusaha menjawab bahwa ia hapal.
“Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu! “pinta Pak Kyai.
“Memangnya ada apa Pak Kyai, kok tiba-tiba ingin mendengar saya baca Al-Fatihah?!” tanya si Pengusaha.”
“Sudah baca saja… saya mau dengar!” tukas Pak Kyai.
Maka sang Pengusaha itu pun mulai membaca surat pertama Alquran.
“Bismillahirrahmanirrahim.

..Alhamdulillahi rabbil alamiin…Ar rahmaanir rahiim… Maliki yaumiddiin… Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin…”
“Sudah-sudah cukup…, berhenti sampai di situ!” pinta Pak Kyai.
Si Pengusaha pun menghentikan bacaan.
“Ayat yang terakhir sampeyan baca itu mengerti tidak maksudnya?!” tanya Pak Kyai.
“Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin…, Pak Kyai?” tanya si Pengusaha menegaskan.
“Ya, yang itu!” jawab Pak Kyai.
“Oh itu saya sudah tahu artinya… kepada-Mu ya Allah kami mengabdi… kepada-Mu ya Allah kami memohon pertolongan!” tandas si Pengusaha.
Pak kyai lalu berujar enteng, “Oh, rupanya masih sama Al-Fatihah sampeyan dengan saya punya!”
Si pengusaha memperlihatkan raut kebingungan di wajahnya. “Maksud Pak Kyai…?!” tanya si Pengusaha heran.
“Saya kira Al-Fatihah sampeyan sudah terbalik menjadi iyyaka nasta’iin wa iyyaka na’budu!” jawab Pak Kyai.
Si Pengusaha malah bertambah bingung mendengar penjelasan pak kyai, ia pun berkata, “Saya masih belum mengerti Pak Kyai!”
Pak Kyai tersenyum melihat kebingungan si Pengusaha, beliau pun menjelaskan, “Tadi sampeyan bilang kalau menang tender maka sampeyan akan sedekah ke pesantren ini. Menurut saya itu mah iyyaka nasta’iin wa iyyaka na’budu. Kalau Al-Fatihah sampeyan gak terbalik, pasti sampeyan sedekah dulu ke pesantren ini, insya Allah pasti menang tender!”
Deggg! Keras sekali smash sindiran menghujam jantung hati si Pengusaha.
Ba’da dzuhur esok harinya, hape pak kyai berdering. Rupanya si Pengusaha tadi malam.
“Mohon dicek Pak Kyai, saya barusan sudah transfer ke rekening pesantren,” kata si Pengusaha, sambil pamit lalu menutup telepon.
Sejurus kemudian Pak Kyai pergi ke bank membawa buku tabungan.
Usai dicetak lalu dicek, matanya terbelalak melihat angka 2 dan deretan angka 0 yang amat panjang. Hingga Pak Kyai merasa sulit memastikan jumlah uang yang ditransfer.
Pak Kyai pun bertanya kepada teller bank, “Mbak, tolong bantu saya berapa dana yang ditransfer ke rekening saya ini?”
Sang teller menjawab, “Ini nilainya 200 juta, Pak Kyai!”
Pak Kyai pun begitu sumringah. Seumur-umur baru kali ini ada orang menyumbang sebanyak itu ke Pesantrennya,berulang kali ucapan hamdalah terdengar dari lisannya.
Malamnya lepas maghrib, Pak Kyai mengumpulkan seluruh ustadz dan santri di pesantren yatim itu.
Mereka membaca Alquran, dzikir & doa yang panjang untuk hajat yang ingin dicapai oleh si Pengusaha.
Arsy Allah SWT malam itu mungkin bergetar. Pintu-pintu langit mungkin terbuka, sebab doa yang dipanjatkan oleh Pak Kyai & para santri yatim begitu khusyuk….
Seminggu berselang si Pengusaha menelpon Pak Kyai.
“Pak kyai, saya ingin mengucapkan terima kasih atas doanya tempo hari. Alhamdulillah, baru saja saya mendapat kabar bahwa perusahaan saya menang tender dengan nilai proyek yang cukup besar!!!”
Mendengar itu, Pak Kyai turut bersyukur kepada Allah SWT. Ia lalu bertanya, “Berapa nilai tender yang didapat?!”
“Alhamdulillah, nilainya Rp 9,8 milyar!” jawab si Pengusaha.
Subhanallah, begitu cepat & besar balasan Allah yang diterima Pengusaha itu.
Alhamdulillah, baru saja saya mendapat kabar bahwa perusahaan saya menang tender dengan nilai proyek yang cukup besar!!!”
Mendengar itu, Pak Kyai turut bersyukur kepada Allah SWT. Ia lalu bertanya, “Berapa nilai tender yang didapat?!”
“Alhamdulillah, nilainya Rp 9,8 milyar!” jawab si Pengusaha.
Subhanallah, begitu cepat & besar balasan Allah yang diterima Pengusaha itu.

Sedekah Terbaik Pedagang Warteg

Pasangan muda penjual nasi pinngir jalan, yang lebih dikenal dengan Warteg (Warung Tegal). Ditangan mereka hanya ada uang 1 juta rupiah. Uang itu seharusnya dipakai untuk membayar sewa kontrakan rumah mereka. Namun Si suami begitu semangat ingin menyedekahkan uang itu.

“Kita sedekahkan saja uang kontrakan itu Bu”. Kata Si suami “Kita bakalan dibalas Alloh minimal 10 kali lipat” Begitu Si suami melanjutkan.”
“Tapi ini tinggal uang buat kita bayar kontrakan lho Pak” Sahut istrinya.
Istrinya deg-degan juga, dengan melepas uang 1 juta rupiah itu, mana tahu nanti malahan apes. Kalau sampai tidak balik lagi uang 1 juta itu, mereka pasti akan diusir si empunya kontrakan. “Mau tidur dimana nanti?” Begitu kegelisahan Si istri terhadap keberadaan uang 1 juta rupiah yang telah diniatkan Si suami.
Tetapi Si suami tetap bersikukuh untuk menyedekahkan uang 1 juta itu. Singkat cerita uang 1 juta itu kemudian mereka sedekahkan.

“Mudah-mudahan Alloh SWT akan mengganti uang kontrakan ini dengan yang lebih baik. Apabila memang uang ini akan berarti bagi yang lebih membutuhkan. Mungkin bulan depan kita sudah pindah ke rumah gedong itu” Tunjuk si suami kearah rumah gedung yang memang ada tulisannya “Dijual, hubungi no Hp 0811xxxxxxx” dengan penuh optimis

Dari sinilah kini suami istri itu setiap hari menunggu perubahan yang akan terjadi. Satu hari, dua hari belum ada perubahan mendasar terhadap kehidupan rumah tangganya.Seminggu, dua minggu dan masuk minggu ke empat pasangan ini sudah mulai gelisah.
Begitulah tabiat dasar manusia, semuanya menginginkan hasil cepat dan sekali jadi. Hari ini menanam besok maunya langsung panen. Tapi bukanhah semuanya butuh proses? Dalam kondisi seperti ini pasangan tersebut mulai belajar apa artinya sabar.

Alloh SWT tidak pernah mengingkari janjinya, karena memang tidak mungkin dan tidak patut bagi sifat Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang, kita saja yang tidak pernah bersabar dengan apa artinya sabar.
Menjelang akhir bulan, datang utusan dari sebuah perusahaan yang sedang ditimpa masalah internal, utusan itu menemui pemilik warung tersebut menawarkan suatu kontrak untuk menyuplai nasi bungkus dalam jumlah besar. Tidak ada angin tidak ada hujan, semumur hidup belum pernah kepikiran akan mendapatkan orderan sebesar itu.

“Bapak sanggup nggak? kalau enggak sanggup, kami akan mencari orang lain. Ini tawaran besar. kalau bapak sanggup kami akan membuat kontrak.”
“Memangnya, bapak pesan berapa bungkus?” tanya penjual nasi dengan penuh tanda anya. Dia bertanya seperti itu karena bisanya pesanan dari persusahaan yang ada di dekat warung itu cuma pesan beberapa ratus bungkus saja.
“15 ribu bungkus sehari tiga kali makan. Nasi sebanyak itu untuk pengungsi yang menjadi tanggungan kami. Bagaimana? Bapak sanggup?”

“Sanggup” Entah dari mana datangnya tenaga menganggukan kepala, tahu-tahu seperti ada yang menggerakan kepala untuk mengangguk begitu saja. Dari anggukan kepala itulah pemilik warteg itu mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Hitungan kasar 15000 X 3000 X 3 = Rp 1,35 miliar.
Awal bulan berikutnya mereka sudah pindah ke rumah gedung yang dahulunya hanya di angan-angan, kini rumah gedung itu sudah atas nama penhjual nasi itu.
Subahanalloh…………..

Sedekahnya Tukang Tambal Ban

Seorang Tukang tambal ban. Lima tahun yang lalun seringkali terkena obrakan, sebab lapaknnya atau tempatnya berada di tepi jalan. Suatu ketika, di pagi hari, ada seorang temannya yang mampir ke tempatnya.
Ketika mereka asyik berbicara, tiba-tiba seorang pengemis berdiri meminta. Si Tukang tambal ban merasa terganggu dengan kehadiran pengemis tersebut. Dia menolaknya, dan pengemis itupun berlalu. Demikian berturut-turut hingga ada beberapa pengemis yang selalu ditolaknya.

Kawannya bertanya. “Disini banyak pengemis yang datang ya?.”
“Wah, kalau dituruti, sehari bisa puluhan orang. Saya selalu menolak mereka. Buat apa mengajari orang malas.” Kata si Tukang tambal itu.
Kawannya diam sejenak. Lalu berbicara, “Kalau boleh menyatakan, sebaiknya jika ada pengemis jangan ditolak. Meskipun seratus perak. berikanlah kepadanya!.”

Si tukang tambal ban tersenyum kecut dan menanggapi dengan sikap dingin. “Pengemis sekarang bukanlah orang yang benar-benar miskin. Di daerahnya, mereka meiliki rumah besar, ternak banyak dan sawah luas. Mengemis dibuat sebagai mata pencaharian. Jika menuruti pengemis, bisa bangkrut aku. Sedangkan sejak pagi tak satupun kendaraan yang berhenti untuk mengisi angin ataupun minta ditambal.”

Temannya berusaha menasehati dengan bijak,”Berpikir begitu boleh-boleh saja. Tetapi saya tetap yakin bersedekah itu lebih bermanfaat dan menguntungkan diri sendiri. Aku menggemarkan diri bersedekah sudah beberapa tahun lalu.”

“Kamu berbicara begitu karena memang sudah pantas melakukan sedekah, sebab penghasilanmu besar, punya mobil dan rumah bagus. Sedangkan diriku!? hanyalah seorang tukang tambal ban.tidak lebih dan tidak kurang!”
“Aku dulu juga seperti dirimu…… Kau tahu kan? Kehidupanku compang camping. Sekarang makan, besok harus hutang ke tetangga. Tetapi aku tidak pernah berhenti bersedekah. Maaf, ini bukan pamer ataupun membanggakan diri, tetapi maksudku berbagi pengalaman denganmu. Setiap ke masjid, aku selalu memasukan uang meskipun hanya recehan. Setiap ada pengemis datang selalu kuberi jika memang masih ada uang, tetapi kalau lagi tidak ada …air minum saja juga sudah sangat senang. Itu kulakukan secara istiqomah, Dan sungguh, aku mengalami sebuah kejadian luar biasa. Rejekiki sangat lancar, setiap ada rencana selalu berhasil, setiap transaksi selalu sukses, apa saja yang kulakukan selalu membawa berkah hingga kamu lihat sendiri seperti sekarang ini.” kata temannya itu menambahkan.

Si tukang tambal ban tidak segera menjawab. Dia tampaknya sedang berpikir. Temannya lalu berkata lagi, “Memberi sedekah tidak harus kepada pengemis. kamu bisa mengulurkan tanganmu kepada sanak saudara atau siapa saja.asalkan ikhlas.”

“Benar… dan sedekah yang lebih tinggi harganya ialah ketika dirimu dalam keadaan sempit. Jangan menunggu kaya baru bersedekah. Saat sekarang ini kamu harus memulainya.” begitu temannya dengan sangat bijak dan mengena memberikan saran.

Si tukang tambal ban mulai bisa menangkap makna memberi, dari kata-kata temannya tadi terutama kondisi dulu yang menyatakan kalau dirinya juga berawal dari orang yang tidak punya karena tidak punya pekerjaan tetap. Maka dia pantas dipercaya karena keadaanya memang sudah mapan dibandingkan dengan dirinya.

Keesokan harinya si Tukang tambal ban mulai menyediakan uang recehan. Selama uang recehan masih ada, ia tidak pernah menolak pengemis yang datang. Kecuali jika sudah habis jatahnya baru ia menolaknya, bahkan setiap pergi ke masjid dia tidak pernah melupakan sedekah ke kotak infaq.
Semenjak itu rejekinya lancar. Setiap hari sejak pagi hingga petang sambung menyambung motor yang berhenti minta ditambalkan ataupun sekedar mengisi angin. Bahkan dua keponakannya yang menganggur diajaknya membantu pekerjaan itu.

Sekarang si Tukang tambal ban telah memiliki tabungan. Dari tabungannya dia mampu menyewa tempat dan membangunnya meskipun tidak permanen. Sehingga dia kini bisa bekerja dengan tenang karena tidak harus dikejar-kejar polisi pamong praja.

Seiring waktu, si Tukang tambal ban tidak hanya melayani jasa menambal atau mengisi angin. tetapi berkembang menjadi sebuah usaha ban kanisir. Bahkan dia mempunyai puluhan pelanggan perusahaan jasa angkutan. Kalau dulu dia menerima uang recehan dari pelanggannya. Sekarang dia menerima cek dari perusahaan sebagai pembayaran ban kanisir. Anak buahnya semakin bertambah.

Keadaan hidup si tukang tambal ban telah mapan. Dia bisa membeli rumah dan mobil. Setiap tahun zakat malnya dibagikan di kampung halamannya untuk orang-orang miskin dan yatim piatu. Bahkan dia telah berangkat haji bersama istrinya,

Si Tukang tambal ban berhasil membuka tabir misteri keajaiban sedekah. Sekarang dia benar-benar percaya bahwa sedekah itu sangat memberikan manfaat yang luar biasa seperti saran temannya dulu yang diawalnya dia tanggapi dengan sikap dingin. Subhanalloh…………..

Sedekah Dua Lembar Lima Ribuan

Kisah ini menceritakan tentang sedekah dua lembar uang lima ribuan yang dilakukan oleh seseorang dengan tulus pada saat dia sendiri sedang dalam kondisi sangat membutuhkan uang itu. Kisah yang terjadi pada masa yang namanya krisis moneter, dan dia baru saja terkena dampak krisis itu. Masa setelah lengesernya Presiden Suharto. Dimana pada saat itu perekonomian baru saja terpuruk. Pengangguran dan PHK sedang begitu gencarnya, kejahatan sedang merajalela.

Tersebutlah sebuah keluarga dengan dua orang anak. Sang suami terpaksa berhenti dari pekerjaanya karena tempatnya bekerja (perusahaan sablon) bangkrut. Simpanannya sudah habis untuk keperluan sehari-hari. Bahkan sekarang untuk makan dan biaya sekolah anak-anaknya sang istri harus menghutang tetangganya.
Suatu hari lelaki itu pergi keluar rumah dengan niat mencari pekerjaan. Akan tetapi hingga tengah hari tidak menghasilkan apa yang diharapkan. Ia berhenti di sebuah masjid dan menunaikan sholat dhuhur. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan.

Perutnya sudah sangat lapar. Dia bermaksud pergi ke warung. Tetapi niatnya digagalkan demi melihat seorang tua renta yang meminta-minta dihadapannya. Di dompetnya hanya ada dua lembar uang masing-masing lima ribuan. Satu lembar diberikannya kepada pengemis itu.”Ini buat makan ya pak….” Dia memberikan satu lembar uang lima ribuannya. Uang yang rencananya untuk makan siang. Uangnya tinggal tersisa lima ribu rupiah.

Dia berpikir, sia uangnya masih cukup untuk membeli nasi. Niat yang tadi tertunda rupanya tertunda lagi karena tiba-tiba ada seorang tua renta yang mengendarai sepeda onthel (sepeda angin) terserempet mobil di depan matanya. Dia berusaha menolongnya karena mobil yang menyerempetnya melarikan diri. Sepedanya rusak. Dengan tulus dia membawa orang tersebut dan sepedanya ke bengkel terdekat. Lagi-lagi dia berada dalam posisi yang sangat sulit, satu sisi perut lapar dan perih tapi di sisi lain ada orang yang lebih membutuhkan. Dia harus membantu perbaikan sepeda orang tersebut karena kebetulan bapak tua tadi tidak mempunyai ongkos untuk memperbaikinya.
Dia pulang ke rumah dengan tanpa membawa hasil apapun, melainkan perut kosong dan perih, tetapi hal itu diterima dengan lapang dada. Dia masih berharap, Tuhan memberikan jalan baginya. Keadaan itu berjalan berbulan-bulan hingga barang-barang di rumah sudah habis terjual.

Malam itu dia tidak bisa tidur, Pikirannya menerawang kemana-mana. Satu persatu teman-temannya sewaktu SMA dulu terlintas dibenaknya. Tiba-tiba ingatanya tertahan pada teman karibnya dulu, dimanakah dia sekarang?, apakah hidunya sudah mapan?. Teman karibnya itu tergolong mampu, buktinya dia sempat melanjutkan kebangku kuliah dan dia sendiri tertahan karena keterbatasan keuangan oarang tuanya waktu itu.

Alloh SWT memang Maha Besar, tanpa disangka-sangka seorang sahabat karib yang sempat terlintas di lamunannya kemarin malam tiba-tiba bertamu kerumahnya. Belakangan diketahui teman karibnya itu sudah menjadi ketua sebuah partai di Jawa Tengah.

Berawal dari saling menceritakan pengalaman hidupnya itu maka diapun diminta temannya itu untuk membuat umbul-umbul dan bendera dalam jumlah ribuan lembar. Jumlah yang sangat besar dibandingkan sewaktu dia masih menjadi karyawan perusahaan sablon dulu tempat bekerja. “Ada apakah ini? “pikirnya. “Apakah Alloh SWT mendengar doa-doaku? dengan cek senilai 50 juta rupiah untuk modal yang diberikan teman karibnya itu, dia sendiri masih bingung cara memakainya, maklum baru sekali ini melihat yang namanya cek. Minimal kegalaunya tentang modal awal dari pesanan yang begitu banyak sudah ada jalan keluar.

Semenjak itulah dia mulai bekerja secara mandiri. Bahkan sekarang sudah memiliki gudang dan karyawan sampai 25 orang untuk menangani bagitu banyaknya order pesanan.

Ketika ada orang bertanya, apa yang menyebabkanmu menjadi sukses dalam dunia sablon? dengan sederhana dia menjawab,” Menurut saya karena dua lembar uang lima ribuan, satu lembar untuk peminta-minta yang sedang lapar dan lembar yang kedua untuk seseorang yang perlu perbaikan sepeda. Saya mengatakan itu yaa karena kenyataanya seperti itu, pada waktu itu barang-barang di rumah sudah habis dijual untuk menyambung hidup, tapi keinginan bertemu dengan sahabat karib SMA dulu kok tahu-tahu dia sudah bertandang ke rumah. Tidak ada akibat tanpa sebab. Saya yakin dengan sedekah, apalagi sedekah pada saat kita sendiri lagi susah, bersedekah ketika miskin sangat bernilai di mata Alloh SWT, tetapi bersedekah pada saat lapang seperti sekarang ini jangan ditinggalkan.

Jawaban sederhana yang dapat membuat orang lain tertarik dengan kisah hidupnya. Subhanalloh…….

Sedekahnya si Anak TK

Sedekah tidak harus banyak, sedikit tapi ikhlas lebih berharga dimata Alloh SWT apalagi bila dilakukan rutin.

Cerita sederhana dari seorang anak kecil yang sudah dididik orang tuanya untuk selalu berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan justru menyelamatkan jiwanya.

Sebuah rombongan murid TK dan para gurunya sedang mengadakan tour. Di tempat wisata, salah seorang anak didiknya melihat pengemis kecil, dia langsung merogoh sakunya dan memberikan satu lembar uang lima ribu.
Gurunya melihat peristiwa itu lalu menegurnya,”Jangan banyak-banyak sayang kalau memberi pengemis.!!.” Si bocah kecil menjawab,”Kasihan dia BU!.”
Gurunya sejenak tertegun dengan jawaban si bocah tadi, Ibu guru tersebut malah justru terkesan dengan muridnya yang dermawan tersebut. Sampai-sampai dia menceritakan hal itu kepada guru-guru yang lain.

Ketika rombongan pulang dari tempat wisata tiba-tiba bus yang mereka tumpangi mengelamai kecelakaan. Beberapa anak-anak murid TK tersebut meninggal dunia dan selebihnya terluka. baik luka parah maupun luka ringan.
Ketika orang tuanya mencari-cari dengan gelisah tentang keberadaan dan kondisi anaknya, seorang guru yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit berkata kepada orang tua bocah itu,”Pak… bu,,,anak bapak selamat. Mungkin karena keajaiban sedekah ya pak!?,,tadi saya melihat anak bapak memberikan uang lima ribuan kepada pengemis kecil di tempat wisata. Bahkan saya sempat menegur , jangan banyak-banyak ya sayang…, tetapi anak bapak menjawab, katanya kasihan ….”

Orang tua si bocah langsung mengucap syukur karena anaknya rupanya selamat, cuma luka kecil. Luka yang tidak seberapa itu menyadadarkan si ibu guru bahwa sedekah anak kecil yang diberikan dengan tulus telah menyelamatkan jiwanya.

Si Ibu guru telah disadarkan dengan perilaku muridnya yang selama ini belum pernah diajarkan olehnya Subhanalloh……………

Subhanalloh……………

Yang Masuk Surga Lebih Dulu

Dikisahkan, ada tiga orang yang sedang mengantri di depan pintu surga, mereka adalah Ulama, Mujahid dan Orang kaya dermawan. Mereka saling mempersilahkan satu dengan yang lainnya untuk terlebih dahulu masuk ke dalam indahnya surga.

Si Kaya dermawan dan Ulama mempersilahkan kepada mujahid untuk masuk surga terlebih dahul,”Hai sayed, silahkan masuk terlebih dahulu, karena Allloh SWT telah menjanjikan surga untukmu atau syahidmu kepada Alloh SWT,”
Tetapi ternyata si Mujahid menolaknya dengan halus, sambil berkata,”Maaf, silahkan tuan Ulama yang terhormat masuk surga terlebih dahulu, karena saya tidak akan tahu keutamaan dari berjihad tanpa ilmu pengetahuan dari anda yang seorang ulama”.

Akhirnya Si Kaya Dermawan dan Mujahid mempersilahkan Ulama memasuki surga terlebih dahulu.

Tetapi ketika si Ulama tadi akan masukdan melangkahkan kakinya ke pintu surga, tiba-tiba tidak disangka ia justru kembali mundur dan berkata kepada Si Kaya Dermawan, Hai Fulan, rasanya Engkaulah yang lebih berhak untuk masuk surga terlebih dahulu dibandingkan kami (Mujahid dan Ulama), karena berkat dana bantuanmulah dibangun rumah-rumah ibadah sperti masjid, madrasah, pesantren, panti jompo dan anak yatim piatu serta anak-anak cacat dan berbagai tempat-tempat kemaslahatan lain. Anda juga gemar membayar zakat, infaq, sedekah dan wakaf, sehingga saya memiliki peranan syiar agama. Dan si Sayed ini juga mau berjihad karena Alloh SWT itu semua berkatmu”.

Akhirnya, jadilah si Kaya Dermawan yang masuk surga nan indah terlebih dahulu..Subhanalloh…….

dahulu..Subhanalloh…….

Kamis, 18 Oktober 2012

Kata Kata MOTIVASI

Berikut koleksi kumpulan kata-kata motivasi islam hari ini :

Ketika kita meminta Allah menukar ibadah kita dengan sejimpit rizki
Maka hanya sebesar itulah yang kita peroleh
Jangan pernah berhitung dengan Allah atas apa yang akan diberikan Allah atas ibadah kita Maka Allah akan memberikan Alam semesta kepadamu

Disini pencarianku berakhir
Dititik dimana aku menemukan kebenaran tak terbantahkan
Masih banyak memang pertanyaan yang belum terpecahkan
Tetapi entah kekuatan apa yang membuat aku tetap bertahan

Disini pencarianku berakhir
Dititik ketika kegelisahanku menemukan penawarnya
Masih banyak memang yang bisa aku lakukan
Namun setidaknya jalan lurus telah aku tempuh meski hanya dalam diam

Jika engkau miskin bersyukurlah karena engkau akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu
Jika engkau kaya bersykurlah karena engkau mempunya banyak kesempatan beramal
Apapun yang terkadang kita anggap kekurangan sesungguhnya itu rahmat jika kiya mensyukurinya
Apapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab jika kita tidak mensyukurinya

Jangan pernah mengeluh atas apa2 yang diberikan Allah kepadamu
kabarkan kepada Nya bahwa engkau ikhlas dan bersyukur atas segala keputusan Nya

Tidak pernah ada kata gagal bagi setiap muslim yang tawwakal
yang ada adalah keberhasilan yang diberikan Allah berbeda dengan yang kita inginkan
tidak semua yang menurut kita baik, baik juga menurut Allah

Selasa, 16 Oktober 2012

STRUKTUR ORGANISASI KAMUS FT




>> Generasi Pertama :




>> Generasi Kedua:



>> Generasi Ketiga:



>> Generasi Keempat:



>> Generasi Kelima:



>> Generasi Keenam:



>> Generasi Ketujuh:



>> Generasi Kedelapan:





Sistem Kaderisasi Lanjutan (SKALA)

Skala???? oh.. salam dulu dunk,.. Assalamualaikum teman2,. ya disini kita bertujuan melatih anggota untuk peka terhadap Lingkungan Sekitarnya,. Udah tahu "JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV" kan???? Yupp.... Seperti itulah Konsep kita,. Jadi disini anggota akan di pecah menjadi bererapa Kelompok Lalu di taruh ke Rumah2 Warga yang Menengah ke bawah bersama Panitianya,. Seru lo guys,. Disini kita akan terjuan di sebuah dusun dengan Output Menimbulkan Rasa Syukur atas Apa yang Telah Allah Berikan pada kita,. disini kita kan mersakan bagaimana Rasanya Hidup bersama mereka tapi seru lo guys karena mereka Welcome banget dg kita,. Baik banget kayak menjamu tamu,. hehehe Ada yang jadi Nelayan di laut, ada yang jadi Ibu Rumah tangga, ada yang jadi Kuli bangunan ada yang jadi Peternak n petani nyangkul sawah,. hehehehehe Seru deh pokoknya,.
Nah Inini Desa kita yang dibuat Tempat Skala,.

Training Shalat Khusyuk

Assalamaualikum Guya,. Adik2 Tetap Semangat kan ya,... Udah Tahu shalat belum?? hehehehehe yup dulu kita pernah Mengadakan Training Shalat Khusuk,. Subhanalloh.... Ternyat Kalo Kita Sholat dg ikhlas tu gays tentrem bangettt Hati ini,. Kadang kalo kita shalat memang sih Menghadap Allah, tapi Pikiran n Hati Menghadap siapa??? Pasti kemana mana, ea kan??

Rekruitmen Awal Kaderisasi Islam Teknik (RAKIT)

Assalamualaikum Guys,.. Pa kabar?? Dah Tau Rakit Belom??? Yup .. Rakit ato istilah keren Anak mudanya sekarang nih Rekruitmen Awal Kaderisasi Islam Teknik ya bisa dibilang DIKLAT Pertama Anggota Muda,.. Nah Disini Anggota Muda Akan Dibentuk Kepercayaan dirinya bahwa Apa yang Telah Allah Tetapkan Pada Kita Termasuk Masuk Ke Jurusan Kita ini Ini semua adalah Kehendak Allah,. Nah disini Kita Kembangkan Potensi itu karena apa?? Karena Allah Tahu kalo kita Mampu di jurusan kita sekarang so Pastinya Kita Harus Percaya sama diri kita sendiri,. Kalo Bukan Diri kita yang percaya pada kemampuan kita, Terus Siapa lagi bro????
So,. Bergabunglah dengan Kami, Gak Perlu khawatir cz disini kita saudara,. Apapun Latar belakang kalian Bergabunglah ,. yuk sama sama jadi MUslim Yang Kuat di Teknik,. Allahu Akbar :-)

Senin, 15 Oktober 2012

FULDKT V JaTim

Assalamualaikum Tepat Pada Bulan Maret 2011 Kamus Mengadakan Event Yang Sangat Besar lo guys,... Yup... FULDKT ato Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Kampus teknik Se Jawa Timur yang dilaksanakan Di Gedung Auditorium Universitas Trunojoyo.
Nah Acara Ini berlangsung selama 3 hari shob,... Jum'at, Sabtu, Minggu n Tentu aja Akhy/Ukhty Acaranya So Pasti Seru cOz Kita kan Engginering Dakwah,. Nah Di Hari Pertama Para Tamu LDD Teknik Se Jatim Datang nah pertama tama nih,.. Acaranya itu Seminar,. Agan agan Tau nggak Green Teknology??? Yup Nilai A Buat Anda , Seminarnya Adalah Green Teknology yang Disampaikan Oleh Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M. Eng Beliau ini Ketua Masyarakat Nano Indonesia loh Shob,.
Nah setelah itu Kita kita Ta'arufan dg Teman2 LDF Teknik Se Jatim , Owh .... So Sweat :-)
Nah Pada Hari Minggunya nih... Kita jalan jalanke Musium Cakraningrat Biasa Mencari Sensasi hehehehe
Dan Setelah itu Meekapun Pulang Ke Negeri seberang kembali ,.. :-) Sedih Made on,.

Selamat Datang Di LDF KAMUS FT

Assalamualaikum Kawan2 Ahlan Wasalhalan di Lembaga Dakwah Fakultas Keluarga Muslim Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo. Disini Kami Hadir Untuk memberikan Bimbingan Spiritual Islam dan Bimbingan Akademik agar kalian Bisa Menjadi Mahasiswa/Mahasiswi Berprestasi Dalam Akademik Juga Tak kalah dengan Keislamannya. :-) Oh Guys... Pada Taukan Dengan LDF KAMUS FT ??? Yup... Kami adalah anak dari LDK MKMI Universitas Trunojoyo Madura, kami Lahir pada Tanggal 12 September 2011 Dengan Ketua Umum Pertama "Gerry Kuswanto".
Dalam Dakwah ini Banyak hal hal yang menarik, so Kalian gak akan Nyesel Gabung dengan kami, Acara Kami itu dianatarnya adalah:
1. Bimbingan Akademik Masing-Masing Jurusan Di Fakultas Teknik 2. Kajian Islam Tiap Minggunya 3. Liga LDF 4. Rujak Party 5. Motivation Training with Islam 6. Training Kuliah Sukses Organisasi Yes 7. Pelatihan Rebana 8. Pelatiahan Kaligrafi 9. Pelatihan Tartil Al QUr'an 10.OutBound Tiap Minggu
So Bergabunglah dengan Kami, karena Senyum Kamus adalah Senyum Indonesia... Apapun Latar Belakang Kalian Bergabunglah dengan Kami KARENA DAKWAH ITU ADALAH SEBUAH PROSES BUKAN HASIL jadi Siapapun bisa berdakwah.