Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salllam (SAW) diberi keistimewaan berupa watak dan kepribadian luhur serta beragam kebaikan. Allah menghiasinya dengan sifat-sifat mulia yang terangkum dalam dua kata "akhlaqul-karim" (akhlak mulia).
Dua kata itu melekat menjadi sebutan Beliau sekaligus misi kerasulan Beliau. Sayyidatina Aisyah RA merangkum akhlak Nabi Muhammad SAW dalam 3 kata: "Akhlaknya adalah Alquran".
Di riwayat lain, Aisyah juga berkata: "Beliau adalah manusia terbaik akhlaknya. Tak pernah berbuat keji atau berkata keji. Tak pernah gaduh di pasar. Tak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi memaafkan dan menjabat tangan".
Itu pula yang dikatakan pelayan (pembantu) Nabi, Sayyidina Anas ibn Malik RA yang 10 tahun setia menemani Nabi SAW di rumah maupun di perjalanan. "Rasulullah adalah manusia terbaik akhlaknya," ujarnya.
Maka tak salah bila dikatakan Nabi Muhammad SAW adalah Alquran berjalan di muka bumi. Dalam diri Beliau tercermin isi kitabullah.Hidupnya adalah replika wahyu, bagaimana kebaikan diterapkan dan keburukan dijauhi.
Dengan begitu, Nabi mengajarkan kepada manusia bagaimana mewujudkan firman Allah dalam kehidupan sehari-harinya. Dan cukuplah sebagai bukti pujian Allah kepada Nabi Muhammad dalam banyak ayat serta persaksian-Nya. "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung," (QS. Al Qalam:4).
Beliau senantiasa memperlakukan orang lain dengan lemah lembut, mengasihi mereka, menuntun mereka kepada hidayah, berlapang dada, dan tidak sempit hati.
Nabi Muhammad SAW juga selalu bersikap tawadhu' kepada setiap mukmin. Padahal, beliaulah yang lebih berhak diutamakan dan dikasihi kaum mukmin. Dalam QS At-Taubah ayat 128, Allah berfirman: "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang mukmin." Bahkan, Beliau adalah rahmat yang diutus untuk semesta alam (langit dan bumi).
"Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam" (Al-Anbiya:107). Di antara watak dan kepribadian Nabi Muhammad adalah tajamnya akal disertai kepekaan indra dan kekuatan fisik. Jujur dan amanah, penuh cinta kasih, adil, pemalu, baik dalam bergaul, ridha, toleran, santun, tenang, beriwibaya, tawadhu', selalu memberi kemudahan, mensyukuri nikmat, tawakkal.
Selain itu, murah hati, sabar, pemaaf, menepati janji, menyambung silaturrahim, gagah berani, membela kebebasan aqidah, bijak dan ahli strategi, teguh memegang kebenaran, optimistis, tidak gegabah serta fasih dalam berbicara. Kebaikan dan keluhuran budi pekerti Nabi yang agung ini merupakan sumber teladan dan panutan bagi semua orang. Barang siapa yang mencintai, mengikuti dan menghidupkan sunnah Beliau, niscaya hidupnya bahagia di dunia dan akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.