Comments

Sabtu, 05 April 2014

Ketentuan Lomba Kartini's Day 2014


Ketentuan Umum Lomba
  1. Peserta merupakan mahasiswi UTM.
  2. Tema karya "Memperingati Hari Kartini"
  3. Karya yang diikutsertakan dalam lomba merupakan karya asli dan buka terjemahan atau sanduran.
  4. Karya tidak diperbolehkan mengandung SARA, Kekerasan dan Pornografi.
  5. Karya yang dikumpulkan belum pernah dipublikasikan di media cetak atau elektronik, serta tidak diikut sertakan dalam lomba lain.
  6. Melampirkan identitas (nama lengkap, alamat lengkap, nomor telepon dan email yang bisa dihubungi). 
  7. Panitia Kartini’s Day tidak diperkenankan mengikuti lomba.
  8. Peserta dapat mengirimkan maksimal 2 karya untuk setiap jenis lomba.
  9. Pengumpulan karya paling lambat tanggal 24 april 2014.
  10. Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 26 April 2014, dalam SEMINAR Kartini’s Day.
  11. Peserta tidak diperkenankan menggugat keputusan Dewan Juri.
  12. Panitia mempunyai hak untuk mempublikasikan/share karya yang telah dikumpulkan oleh peserta lomba. 
---------------------------------------------------------------------------------------------

 Ketentuan khusus Lomba menulis Cerpen. 
1.    Naskah diketik dengan ketentuan berikut:
o  kertas A4
o  Font Times New Roman ukuran 12
o  Jarak spasi vertikal 1,5
o  Margin justified 2 cm.
o  Panjang naskah 3-5 halaman.
2.    Naskah dikirim langsung ke kamusft@gmail.com dengan subjek sebagai berikut: 
Jenis lomba_Nama peserta_Judul cerpen.
Dengan nama file: Nama Peserta_Judul Cerpen. 
 
Ketentuan khusus Lomba menulis Puisi.  
1.    Naskah diketik dengan ketentuan berikut:
o  Kertas A4
o  Font Times New Roman ukuran 12
o  Jarak spasi vertikal 1,5
o  Margin justified 2 cm
o  Panjang naskah maksimal 2 halaman atau 3000 karakter.
2.    Naskah dikirim langsung ke kamusft@gmail.com dengan subjek sebagai berikut: 
Jenis lomba_Nama peserta_Judul Puisi.
Dengan nama file: Nama Peserta_Judul Puisi. 
 
Ketentuan khusus Lomba Desain Poster.
1.    Desain poster dibuat dengan ukuran A4 tanpa garis tepi.
2.    Penilaian lomba desain poster:
o    Ide, gagasan atau pola pikir yang dimiliki peserta yang disampaikan melalui poster.
o    Kesesuaian karya dengan tema.
o    Kemudahan pemahaman oleh viewer (Komunikatif, informatif, edukatif dan provokatif).
o    Poster memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat.
o    Poster bersifat persuasif atau mengajak masyarakat sesuai dengan ide yang dituangkan didalam poster.
o    Keunikan karya.
o    Komposisi gambar : - Warna - Tata letak objek dalam gambar.

Sabtu, 20 April 2013

Cut Nyak Dien, Sang Ratu Jihad dari Serambi Mekkah ( Nanggroe Aceh Darussalam )


                                                 Cut Nyak Dien " Sang Ratu Jihad"


Dhien hidup di  waktu yang sama dengan Alexandrina Victoria, Ratu Britania Raya. Dhien juga  lahir ketika perang saudara tengah melanda Aceh. Perang yang melibatkan dua  kubu di wilayah VI Mukim dan Meuraksa. Perang akhirnya menjadi bagian yang  tidak terpisahkan hingga maut menjemput usia. Abdul Haris Nasution, Jenderal  Besar Indonesia menyebut Dhien sebagai Ibu Gerilya Indonesia yang berperang  sampai tenaga terakhir (Petrik Matanasi (ed.), 2008: 8).

Dilihat  dari garis keturunannya, Dhien termasuk  dalam Bangsawan Aceh. Ayahnya Teuku Nanta Setia, seorang , sekaligus  keturunan Machmoed Sati, perantau dari Sumatra Barat . Machmoed  Sati mungkin datang ke Aceh pada abad ke-18, dimana Aceh diperintah oleh Sultan  Jamalul Badrul Munir. Sedang Ibu Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang  Lampagar (Petrik Matanasi (ed.), 2008: 8).

Hidup sebagai  bangsawan tidak selamanya dirasakan Dhien. Dhien hanya merasakan kenikmatan ini  ketika dia lahir pada 1848 di Lampadang, aceh besar  Lamnga XIII, pecahlah Perang Aceh  pada 26 Maret 1873. Ketika Perang Aceh ini meletus, seruan jihad langsung  melanda seantero Aceh. Praktis sang suamipun harus meninggalkan Dhien untuk  berjihad.

Sepeninggal  sang suami, hidup Dhien senantiasa dilanda kekhawatiran. Bayangan syahidnya  Teuku Ibrahim Lamnga tidak pernah absen mengisi pikiran wanita yang menikah di usia  12 tahun ini. Kekhawatiran tersebut akhirnya menjadi kenyataan ketika Teuku  Ibrahim Lamnga benar-benar syahid pada 29 Juni 1878 di Sela Glee Tarum. Sepeninggal  sang suami, kini Dhien harus hidup berdua dengan anak pertamanya.

RA Kartini dan Kyai Sholeh Darat, Sejarah Bangsa yang Digelapkan Penjajahan Kafir Belanda

          R.A Kartini                       K.H. Shaleh Darat

Assalamualikum
hi Adik" kamus FT :-) sekarang bertepatan dengan hari Kartini di Negeri Ini, pada tahu buku RA. KARTINI   ?? (Habis Gelap terbitlah terang) mau tahu asal usulnya dan seberapa besar perjuangan kartini untuk muslimah sebelum dia dibunuh oleh belanda?? ini dia Cekidot..


Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya.  Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari  ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya,  sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa  yang saya pahami.”.


            Salah satu murid Mbah Kyai Sholeh Darat yang terkenal, tetapi bukan dari kalangan ulama adalah Raden Ajeng Kartini. Karena RA Kartini inilah Mbah Sholeh Darat menjadi pelopor penerjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Jawa. Menurut catatan cucu Kyai Sholeh Darat (Hj. Fadhilah Sholeh), RA Kartini pernah punya pengalaman tidak menyenangkan saat mempelajari Islam. Guru ngajinya memarahinya karena dia bertanya tentang arti sebuah ayat Qur’an.


Biografi


Ayah Kartini - Raden Mas Adipati Ario Sosroningra


            Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hinggaHamengkubuwana VI. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.



         Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Surat Curhat Galau
Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;
          Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?
           Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca.
Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya.
      Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?

RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.


     Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya.

        Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kita ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.

Bertemu Kyai Sholeh Darat


Kalau membaca surat surat Kartini yang diterbitkan oleh Abendanon dari Belanda, terkesan Raden Ajeng Kartini sudah jadi sekuler dan penganut feminisme. Namun kisah berikut ini semoga bisa memberi informasi baru mengenai apresiasi Kartini pada Islam dan Ilmu Tasawuf.


Mengapa? 

Karena dalam surat surat RA Kartini yang notabene sudah diedit dan dalam pengawasan Abendanon yang notabene merupakan aparat pemerintah kolonial Belanda plus Orientalis itu, dalam surat surat Kartini beliu sama sekali tidak menceritakan pertemuannya dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang — lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat. Alhamdullilah, Ibu Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, tergerak menuliskan kisah ini.

Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.

Kemudian ketika berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak, RA Kartini menyempatkan diri mengikuti pengajian yang diberikan oleh Mbah Sholeh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat al-Fatihah. RA Kartini menjadi amat tertarik dengan Mbah Sholeh Darat.

Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.
Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.

Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.

“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.
Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai Sholeh balik bertanya.

“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Al Quran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.
Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.

Habis Gelap Terbitlah Terang
Dalam pertemuan itu RA Kartini meminta agar Qur’an diterjemahkan karena menurutnya  tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya.  Tetapi pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan al-Qur’an.  Mbah Sholeh Darat melanggar larangan ini, Beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf “arab gundul” (pegon) sehingga tak dicurigai penjajah.

Kitab tafsir dan terjemahan Qur’an ini diberi nama Kitab Faidhur-Rohman, tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Kitab ini pula yang dihadiahkannya kepada R.A. Kartini pada saat dia menikah  dengan R.M. Joyodiningrat, seorang Bupati Rembang.  Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan:
Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya.  Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari  ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya,  sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa  yang saya pahami.”
{inilah dasar dari buku “Habis gelap terbitlah terang” bukan dari sekumpulan surat menyurat beliau,.. sejarah telah di simpangkan, (penulis red)}.

Melalui terjemahan Mbah Sholeh Darat itulah RA Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya yaitu:
Orang-orang beriman dibimbing Alloh dari gelap menuju cahaya (Q.S. al-Baqoroh: 257).
Dalam banyak suratnya kepada Abendanon,  Kartini banyak mengulang kata “Dari gelap menuju cahaya” yang ditulisnya dalam bahasa Belanda: “Door Duisternis Toot Licht.” Oleh Armijn Pane ungkapan ini diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang menjadi judul untuk buku kumpulan surat-menyuratnya. 

Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Namun sayangnya penerjemahan Kitab Faidhur-Rohman ini tidak selesai karena Mbah Kyai Sholeh Darat keburu wafat.

Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual

Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.
Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban.Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan.
Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; 

Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai.
Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis;

Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.

Sabtu, 01 Desember 2012

HASIL LOMBA DESAIN POSTER (LDF KAMUS-FT)



*) POSTER 16

Judul    :  Syukur Atas Rahmatan Lil ‘Alamin
Deskripsi :
            Mengajak untuk bersyukur atas rahmat yang di berikan kepada semesta alam, air sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Serta senantiasa mengajak untuk mengingat allah karenanya kita bisa menikmati semua isi dari alam semesta yang tiada lain adalah ciptaan allah. Karena allah lah yang senantiasa menemani kita.


=================================================================
*) POSTER 17  

Judul : ISLAM ADALAH RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
Deskripsi :
  Rahmat dalam cakrawalanya yang tertinggi dan jangkauannya yang tak terbatas merupakan salah satu sifat Allah Yang Maha Suci. Demikian itu karena rahmat-Nya meliputi segala yang ada dan berlaku untuk seluruh kerajaan. Kapan dan di mana ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu itu memancar, memancarlah bersamanya cahaya rahmat yang sangat terang. Karena itu doa dan pujian malaikat kapada-Nya adalah:
 “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, karena itu berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” (QS. Ghafir :  7)
Islam bersumber kepada Allah Yang Mahakasih. Karena itulah maka rahmat yang ada di dalamnya meliputi segala sesuatu. Ia adalah rahmat dalam akidah, syariat, tatanan, dan dakwahnya. Keberadaannya sebagai agama Islam  dan agama rahmat yang meliputi segala sesuatu tidak diragukan lagi. Tidak ada yang menentangnya kecuali  orang yang bodoh, dengki terhadap tatanannya, atau orang yang sombong yang tidak pernah puas dengan argumentasi dan tidak mau menerima bukti-bukti yang kuat.
 Kitab sucinya adalah rahmat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
 “Dan Kami turunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”                 (QS. An-Nahl : 89)
 “Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”  (QS. Yusuf : 111)
 Rasulnya adalah rahmat dan diutus dengan membawa rahmat,
 “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang mukmin.”  (QS. At- Taubah : 128)
Umatnya juga adalah rahmat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
 “Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al Fath : 29)
 Ia adalah umat yang dirahmati, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
 “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. At-Taubah : 71)
Wasiat di antara mereka dilakukan dengan rahmat,
“Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman, saling menasihati untuk bersabar, dan saling menasihati dengan penuh kasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling menasihati) itu adalah golongan kanan.”  (QS. Al Balad : 17-18)

Dakwahnya adalah rahmat,
 “Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”  (QS. Al A’raf : 204)
Mengajak kepada Islam juga merupakan rahmat,
 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”  (QS. Ali ’Imran: 159)
“Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS. Al A’raf : 59)
 Rahmatnya meliputi segala sesuatu: manusia, hewan, hingga tumbuhan, dan benda mati. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami.” (QS. Al A’raf: 156)
Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatu, jika kalian membunuh maka berbuat baiklah kepada yang kalian bunuh, dan jika kamu menyembelih maka berbuat baiklah kepada apa yang kamu sembelih.”  (HR. Muslim)
“Sayangilah siapa yang ada di bumi niscaya yang di langit akan menyayangimu.”  (HR. Turmudzi)
“Kamu belum beriman sebelum kamu menyayangi yang lain. Para shahabat berkata, “Wahai Rasulullah, setiap kami menyayangi yang lain,” Beliau bersabda, “Yang saya maksud bukanlah kasih sayang salah seorang di antara kamu kepada sahabatnya tapi kasih sayang yang bersifat umum.”  (HR. Thabrani)
“Dan setiap hati yang basah (hidup) ada pahala.” (HR. Bukhari)
Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam telah menjelaskan bahwa ada perempuan masuk neraka akibat kucing yang dia buat lapar, tapi ada pula seseorang yang masuk surga karena anjing yang diberinya minum. (HR. Bukhari)
Dengan demikian, rahmat merupakan salah satu prinsip tatanan Islam dan hal pertama yang diserukannya. Ayat-ayat yang awal turun di awal dakwahnya adalah firman-Nya,
 “Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apa jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) memerdekakan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari
kelaparan (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.”  (QS. Al Balad : 11-16)
Ayat-ayat tersebut memuat ajakan untuk mewujudkan kasih sayang dengan menyebutkan beberapa amal yang didorong oleh adanya rahmat dan kasih sayang pada mereka yang melakukannya. Selain itu juga menyebutkan keselamatan pada saat genting yang akan diraih oleh mereka yang memiliki sifat-sifat tersebut. Demikian halnya dengan surat Al-Mudatsir, padahal ia adalah surat yang diturunkan pada awal-awal kenabian,
“Apakah yang menjerumuskan kalian ke Neraka Saqar? Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.” (Al Mudatsir : 42-44)
Memberi makan fakir miskin, pendorongnya adalah rahmat dan kasih sayang, sedang orang yang enggan memberikannya adalah orang yang telah hilang sifat kasih sayangnya. Karena itu pantaslah jika ia masuk neraka Saqar.
Rahmat Islam yang universal itu tercermin jelas dalam prinsip pemudahan dan menghilangkan kesulitan yang merupakan kaidah ushul yang melandasi hukum-hukum agama ini. Pemudahan ini didasari oleh kesadaran akan kelemahan manusia, banyaknya tugas dan tanggungan, kompleksnya kesibukan, tekanan hidup, dan berbagai tuntutan yang harus dipenuhinya. Karena itu Al Qur’an sangat mudah diingat, akidah Islam mudah dipahami, sebagaimana syariat yang mudah diterapkan dan dilaksanakan. Tidak ada satupun kewajiban yang di luar kemampuan mukalaf, mengingat bahwa,
   “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”                              (QS. Al Baqarah : 286)


Al Quran telah mengajarkan kepada orang-orang yang beriman agar mengucapkan doa,
“Ya Tuhan kami, janganlah Kau pikulkan kepada kami hal-hal yang kami tidak mempunyai kekuatan atasnya.” (QS. Al Baqarah : 286).
 Dalam hadits shahih diriwayatkan bahwa Allah telah mengabulkan doa mereka. Al Qur’an telah menghilangkan segala kesulitan dari syariat ini sebagaiman ia juga menghilangkan kesulitan dan kesusahan darinya, serta menetapkan kemudahan dan keringanan baginya ketika ia berbicara tentang beberapa keringanan dalam ibadah puasa yaitu boleh berbuka bagi orang yang sakit dan dalam perjalanan,
“Allah menghendaki kemudahan padamu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.” (QS. Al Baqarah: 185)
Tentang diperbolehkannya menikah dengan budak perempuan bagi yang tidak mampu menikah dengan perempuan merdeka, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
 “Allah hendak memberi keringanan kepada kalian.”  (QS. An-Nisa : 28)
 Setelah mensyariatkan untuk memberi maaf bagi yang berlapang dada dalam kasus pembunuhan, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Itulah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu.”  (QS. Al Baqarah: 178)
 Banyak hadits nabawi yang mendukung kebijakan Al Qur’an yang berorientasi kepada pemudahan. Di antara hadits-hadits itu adalah,
“Aku diutus dengan membawa kemurnian (akidah) dan toleransi.”  (HR. Ahmad)
Di antara keistimewaan syariat Islam adalah disyariatkannya rukhshah (dispensasi) ketika faktor-faktor penyebab yang menimbulkannya dalam urusan ibadah dan lainnya. Diriwayatkan dalam hadits,
“Sesungguhnya Allah suka apabila keringanan-keringanan-Nya diambil sebagaimana Ia tidak suka bila kemaksiatan dilakukan.”  (HR. Ahmad)
Sanksi dan hukuman dalam Islam juga didasarkan kepada prinsip kasih sayang. Semua hukuman hadd yang telah ditetapkan tiada lain merupakan rahmat bagi yang melakukan kejahatan itu sendiri, bagi keluarga yang terlibat dengan kejahatan, bagi masyarakatnya, bahkan bagi manusia seluruhnya.
 Hukuman dalam Islam tidak keluar dari kerangka dasar ini. Pelaksanaannya juga tidak bertentangan dengan prinsip tersebut. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
 “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dera dan janganlah belas kasihan kepada keduanya menghalangi kamu untuk menjalankan agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. (QS. An Nur : 2)
Akhirnya, termasuk diantara kesempurnaan agama ini adalah bahwa Allah Yang Mahaagung mengaitkan rahmat dengan keadilan, menyebut perhitungan setelah terlebih dahulu menyebut karunia-Nya. Dia subhanahu wa ta’ala di samping rahmat-Nya yang selalu lebih cepat dan berganti-ganti, juga akan memperhitungkan dan meminta pertanggungjawaban dari makhluk-Nya pada hari kiamat.
“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.”  (QS. Al Infithar : 19)
Allah mendidik makhluk-Nya dengan targhib (pengharapan) akan rahmat-Nya dan tarhib (ancaman) akan keadilan dan perhitungan-Nya. Karena itu Imam Syahid Hasan Al Banna rahimahullah menyebutkan sifat rahmat Islam beriringan dengan sifat keadilan dalam pernyataannya, “…dan keadilan…”.


=================================================================
*) POSTER 18

JUDUL : “ ISLAMKU AGAMAKU” Membangun kriteria muslim dengan watak yang gigih dan istiqomah dalam menjalankan poin-poin dalam agama islam
DESKRIPSI :
Dalam poster ini desain memang terlalu sederhana,
Filosofinya : prinsip hidup seorang muslim hendaknya selalu berkaca pada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang dalam gerak-gerik tingkah lakunya mencerminkan sikap kesederhanaannya, sehingga semua ummat kagum kepadanya.
Poin-poin penting dari poster ini: berisi ajakan kepada para ummat Islam untuk lebih  mencintai agamanya, karena pada era modernisasi ini, jarang sekali terlihat seorang muslim yang menggenggam teguh point-point pada poster ini

=================================================================
*) POSTER 19

Judul : ISLAM ITU INDAH
Deskripsi :
Selama berabad-abad Islam di muka bumi ini, implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas hampir ke berbagai belahan dunia. Secara etimologis, Islam berarti damai, sedangkan rahmatan lil `alamin berarti `kasih sayang bagi semesta alam'. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil'alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
Rahmatan lil'alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat dalam Alquran, yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya' ayat 107:
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar, dengan sendirinya akan mendatangkan rahmat untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam.
Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi menjadi dua, rahmat dalam konteks rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat ammakulla syai', meliputi segala hal, sehingga orang-orang nonmuslim pun mempunyai hak kerahmanan. Rahim adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan kepada orang Islam. Jadi rahim itu adalah khoshshun lil muslimin. Apabila Islam dilakukan secara benar, rahman dan rahim Allah akan turun semuanya.

=================================================================
*) POSTER 20

JUDUL : “ISLAM ITU INDAH”
DESKRIPSI :
islam adalah bagian dari alam,islam rahmat bagi semesta,islam milik kita bersama,maka dari itu rawat,jaga,lestarikan islam di alam semesta ini,serta sebar luaskan ajaran islam seperti para pendahulu.




=================================================================
*) POSTER 21

Judul : ISLAM, ALAM, dan ALLAH
Deskripsi :
Alasan saya memilih judul ini karena kita terkait dengan ajaran islam. Kebanyakan dari mereka ini mengartikan rahmat Islam harus tercermin dalam suasana sosial yang sejuk, damai dan toleransi dimana saja Islam berada, apalagi sebagai mayoritas. Sementara dibaliknya sebenarnya ada tujuan lain atau kebodohan lain yang justru bertentangan dengan Islam itu sendiri. Ketika seseorang telah mendapat petunjuk Allah, maka ia benar-benar mendapat rahmat dengan arti yang seluas-luasnya.
Kenapa tedapat Bismillah,karena saya melakukan hal apapun pasti diawali dengan bacaan tersebut jadi aku terapkan di poster. Dan alasan saya memilih hadis itu karena Allah itu Maha Adil, Allah itu Maha Penyayang, Jadi jangan sia- sia kan islam anda karena ISLAM itu agama kasih sayang  

=================================================================
*) POSTER 22

JUDUL: ISLAM RAHMAT SELURUH SEMESTA
DESKRIPSI:
alam semesta diciptakan oleh allah swt sebagai rahmat bagi umat manusia diseluruh alam khususnya umat islam di dunia agar mencurahkan hidup mati dan ibadah hanya untuk allah swt

=================================================================
*) POSTER 23

Judul  : Repair Nature With Islam
Deskripsi :
Dalam perkembangan era yang semakin modern dan menggila ini, banyak dari manusia yang lalai akan tempat yang mereka tinggali yaitu bumi. Manusia merusak dan membakar hangus hamparan alam yang dikaruniakan Allah SWT. Sebagai khalifah di muka bumi ini seharusnya manusia menjaga dan mengelola karunia Allah SWT dengan baik, karena bagaimanapun bumi merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup termasuk manusia. Cara yang terbaik untuk keluar dari masalah itu adalah kembali ke jalan islam di mana islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Di dalam islam terdapat Al-Quran yang akan membimbing manusia dalam jalan yang lurus untuk menjadi manusia beriman dan bertaqwa. Dari situ manusia pasti akan lebih menghargai alam.

=================================================================
*) POSTER 24

JUDUL :MANUSIA ADALAH KHALIFAH DI MUKA BUMI INI
DESKRIPSI :
Dari desain yang saya buat pertama saya menggunakan warna ungu karena saya menyukai warna tersebut dan maksut dari kata “manusia adalah kholifah di muka bumi ini “ karena Allah Swt .menjadikan bumi ini sebagai sumber penghidupan manusia yang telah dijadikan-Nya sebagai Khalifah(penguasa di muka bumi).oleh karena itu manusia mendapatkan amah dari Allah Swt.untuk mengolah,memakmurkan, dan melestarikannya sehingga memberikan manfaat bagi manusia.
Perintah untuk menjaga lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya dari segala kerusakan di bumi tercantum dalam al-qur’an surahAr-rum Ayat 41-42.dalam surat tersebut menjelaskan pula mengenai larangan membuat kerusakn di bumi yang di tujukan  kepada manusia sebagai khalifah di bumi.
            Jadi selain beribadah kepada Allah swt ,.manusia diberi tugas dan kewajiban untuk memanfaatkan,mengelola,dan memelihara alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan seluruh makhluknya(manusia).

=================================================================
*) POSTER 25

Judul: Islam Cahaya Dunia
Deskripsi:
Mengenai gambar tersebut mengapa saya mengambil Judul Islam Cahaya Dunia. Karena dulu saat belum adanya islam, dunia ini seakan-akan hancur dari segi apapun termasuk dalam segi moral. Namun saat islam datang yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW dunia menjadi berubah karena islam merupakan rahmat yang di turunkan oleh allah melalui nabi Muhammad SAW dan menjadikan dunia yang awalnya rusak menjadi dunia yang damai, rukun dan sejahtera.
Background gambar : mengartikan dunia yang hancur
Kaligrafi Nabi Muhammad : mengartikan bahwa islam diturunkan melalui nabi Muhammad SAW yang membawa cahaya terang saat dunia dalam kegelapan.

=================================================================
*) POSTER 26

Judul :Perdamaian Umat Manusia
Deskripsi  :
Belakangan ini sering terjadi konflik antar umat manusia. Posisi umat muslim sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) untuk menengahi dan mewujudkan perdamaian dan rasa persaudaraan antar umat manusia, bukan hanya bagi kaum muslim.
Tujuan dibuatnya poster ini adalah untuk mengajak kaum muslim untuk mewujudkan citra islam rahmatan lil ‘alamin dan menciptakan rasa persaudaraan agar hidup lebih tentram.

=================================================================
*) POSTER 27

 
Judul : ISLAM RAHMATAN FOR HUMAN AND NATURE 
Deskripsi :
Mengambil tema interface seperti windows 8. Dimana gambar – gambar yang menggambarkan  kebahagiaan  Umat  islam  dan  beberapa  alam  yang  indah adalah  suatu  contoh  bahwasahnya  ISLAM  adalah  rahmat  bagi  seluruh  Alam dan Isinya